Lima orang dari Jawa terdeteksi positif COVID-19 di posko penyekatan Sukarame

id PPKM,Posko Penyekatan,Bandarlampung,Positif COVID-19,Bnadarlampung

Lima orang dari Jawa terdeteksi positif COVID-19 di posko penyekatan Sukarame

Salah seorang pelaku perjalanan yang sedang di swab antigen oleh oetugas di posko penyekatan karena tidak memilki surag vaksinasi dan swab antigen. Rabu, (7/7/2021). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Lima orang dari Pulau Jawa yang hendak menuju ke sejumlah wilayah di Provinsi Lampung positif COVID-19  saat dilakukan pemeriksaan di posko penyekatan yang dibentuk Pemkot Bandarlampung di pintu ke luar-masuk Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di Sukarame dalam rangka pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

"Tadi ada lima orang yang positif COVID-19 saat dilakukan tes swab antigen oleh petugas," kata Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana, di Bandarlampung, Rabu.

Dia mengatakan bahwa mereka yang positif COVID-19 saat dites antigen di lima Posko Penyekatan akan dibawa ke Rumah Sakit Universitas Lampung (Unila) untuk diisolasi mandiri.

"Lima orang positif COVID-19 itu, langsung kita bawa ke RS Unila untuk isolasi mandiri," kata dia.

Dia pun menegaskan bahwa setiap orang yang akan masuk ke Provinsi Lampung, khususnya Kota Bandarlampung harus memiliki surat vaksinasi dan tes swab antigen yang berlaku saat itu juga.

"Jadi yang harus ditunjukkan bukan swab antigen atau PCR yang tiga hari atau seminggu lalu," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Edwin Rusli, mengatakan bahwa mereka yang positif COVID-19 akan diisolasi mandiri di RS Unila paling lama satu pekan.

"Ya sebenarnya kita lihat kondisinya mereka dulu tapi paling lama mereka akan diisolasi selama seminggu," kata dia.

Dalam pemeriksaan rapid swab test antigen di posko penyekatan tersebut, lima orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu memiliki tujuan ke Kabupaten Tanggamus, Pesawaran dan juga Pringsewu.

"Kita nanti juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan masing-masing Kabupaten/Kota agar mereka yang positif dapat dijemput di RS Unila, dan mereka yang positif ini tidak masuk dalam data Kota Bandarlampung," kata dia.