Panen raya dorong deflasi di Lampung pada April 2024

id bi lampung, deflasi, inflasi, panen raya

Panen raya dorong deflasi di Lampung pada April 2024

Ilustrasi komoditas cabai merah (ANTARA/HO)

Bandarlampung (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung mengatakan bahwa panen raya mendorong deflasi di Lampung pada April 2024.

"Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Lampung April 2024 tercatat mengalami deflasi 0,01 persen (month to month/mtm), lebih rendah dibandingkan Maret 2024 yang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,36 persen (mtm)," kata Kepala BI Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan, dalam keterangannya di Bandarlampung, Sabtu.

Ia menyebutkan, dilihat dari sumbernya, deflasi pada April 2024 terutama didorong oleh penurunan harga pada beberapa komoditas seperti: beras, cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit dan cabai hijau dengan andil masing-masing sebesar -0,37 persen; -0,26 persen; -0,07 persen; -0,07 persen; dan -0,02 persen.

Menurutnya, penurunan harga beras sejalan dengan masuknya puncak panen raya pada April 2024 didukung dengan kondisi cuaca yang lebih kondusif dibandingkan tahun sebelumnya.

Selanjutnya, penurunan harga aneka cabai sejalan dengan masih berlangsungnya periode panen di beberapa daerah produsen cabai di Lampung dan Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu daerah pemasok cabai merah terbesar untuk Lampung.

"Adapun penurunan harga telur ayam ras sejalan dengan normalisasi permintaan pasca Ramadhan dan Idul Fitri 2024 di tengah pasokan yang tetap terjaga," ujarnya.

Di sisi lain, lanjut dia, pada April 2024 terdapat sejumlah komoditas yang mengalami inflasi, antara lain bawang merah, bawang putih, daging ayam ras, dan tomat dengan andil masing-masing sebesar 0,44 persen; 0,05 persen; 0,04 persen; dan 0,04 persen.

Kenaikan harga bawang merah disebabkan oleh keterbatasan pasokan akibat banjir di daerah sentra produksi di Jawa Tengah yang merupakan pemasok bawang merah terbesar untuk Lampung.

Kenaikan harga bawang putih sejalan dengan kenaikan harga di tingkat distributor akibat masih tingginya harga beli dari negara asal impor, terutama Tiongkok.

Adapun kenaikan harga daging ayam ras sejalan dengan kenaikan harga jagung di tingkat peternak.

Junanto menambahkan ke depan, BI Provinsi Lampung memprakirakan bahwa inflasi IHK di Provinsi Lampung akan tetap terjaga pada rentang sasaran inflasi 2,5±1 persen (yoy) sampai dengan akhir tahun 2024.