Polisi diperiksa setelah viral kasus kecelakaan tewaskan dua orang di Bogor

id Propam, polri, polisi, oknum, kabupaten Bogor, stadion pakansari

Polisi diperiksa setelah viral kasus kecelakaan tewaskan dua orang di Bogor

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro di Mapolres, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/M Fikri Setiawan)

Kabupaten Bogor (ANTARA) - Propam Polri melakukan pemeriksaan terhadap anggota polisi berinisial R yang terlibat kecelakaan lalu lintas hingga menewaskan dua orang di Kawasan Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro di Cibinong, Jumat, mengungkapkan bahwa para anggota Satlantas Polres Bogor yang menangani kecelakaan tersebut juga turut diperiksa oleh Propam.

"Saya sudah meminta Propam untuk memeriksa semua anggota Lantas yang terkait dengan laka lantas tersebut. Tentang oknum anggota Polri yang ada di satuan lain kami sudah melakukan pemeriksaan dan dibantu oleh atasan beliau," ungkapnya.

Rio menyebutkan bahwa pihaknya juga kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Kawasan Stadion Pakansari untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai kejadian itu.

Menurut dia, sempat terjadi kesalahpahaman mengenai informasi yang menyatakan bahwa laporan dari keluarga korban tidak diterima oleh Polres Bogor.

"Kami melaksanakan penerimaan laporan dengan baik, yang video viral hanya miss komunikasi satu sama lain. Kami turut berbelasungkawa kepada keluarga korban yang telah meninggal dunia semoga diberikan kesabaran dan keikhlasan, yakinkan pada kami bahwa kami akan mengusut tuntas kasus ini," ujar Rio.

Diketahui, peristiwa kecelakaan yang terjadi pada 11 November 2023 itu menjadi perbincangan warganet karena keluarga korban membagikan kisah tragis yang dialami korban berinisial DV.

Dalam unggahannya, akun Instagram @helmy.imroattussolihah menampilkan beberapa slide foto berisikan kronologi kecelakaan yang dialami sang adik.

Disebutkan, korban diduga ditabrak oleh seseorang yang dinarasikan atau mengaku sebagai anggota Polri. Singkat cerita, diduga pelaku tidak menepati kesepakatan untuk bertanggung jawab hingga korban DV meninggal dunia pada 27 April 2024.