Lampung alokasikan lahan 100.000 ha untuk percepatan tanam

id Percepatan tanam padi, pertanian lampung, musim tanam Lampung

Lampung alokasikan lahan 100.000 ha untuk percepatan tanam

Ilustrasi - Lahan pertanian di Kabupaten Pringsewu, Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Bandarlampung, Lampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengalokasikan lahan seluas 100 ribu hektare untuk percepatan tanam padi pada 2024 guna memaksimalkan produksi tanaman tersebut di daerahnya.

"Dalam mendukung kegiatan percepatan tanam di Lampung ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan, seperti melakukan identifikasi lahan-lahan yang selama ini belum dioptimalkan dan disediakan pula ketersediaan air untuk irigasi," ujar Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Lampung Ida Rachmawati di Bandarlampung, Lampung, Senin.

Ia mengatakan pada tahun ini pihaknya mengalokasikan lahan untuk percepatan tanam sebanyak 100 ribu hektare, dari yang direncanakan sebelumnya hanya 60 ribu hektare.

"Percepatan tanam padi ini dilakukan di 15 kabupaten dan kota di Provinsi Lampung. Kalau untuk sentra produksi yang berpotensi besar ada di Kabupaten Lampung Timur, Lampung Utara, Lampung Tengah, Lampung Selatan dan Kota Metro," katanya.

Menurut dia, di Kota Metro dengan potensi lahan pertanian mencapai 2.000 hektare yang sempat tidak ditanami karena terkendala ketersediaan air sebagai dampak El Nino pada tahun lalu pun akan ditanami serta dibuatkan sumur untuk ketersediaan airnya.

"Di samping itu, untuk percepatan tanam selain padi ada juga untuk komoditas jagung, dengan lahan yang jauh lebih luas yakni mencapai 200 ribu hektare," ucap dia.

Dia melanjutkan guna membantu meningkatkan percepatan tanam padi, pemerintah telah menyiapkan sarana sumur bor, pompa air, serta kesiapan jaringan irigasi.

"Jumlah sumur dan pompa tidak dibatasi tergantung kebutuhan. Kalau sekarang yang diutamakan adalah penggunaan irigasi air permukaan, dengan membuat saluran seperti pompa dari daerah yang ada airnya seperti sungai atau embung lalu disalurkan melalui pipa ke irigasi. Bila sumur ini hanya jadi alternatif terakhir kalau sudah tidak ada sumber air," tambahnya.

Ia juga menjelaskan selain ketersediaan air telah disiapkan pula untuk sarana pertanian lain seperti ketersediaan pupuk agar bisa diperoleh dengan mudah, sarana pendanaan melalui kredit usaha rakyat serta pemasaran produk pertanian.

"Harapannya, percepatan tanam ini bisa meningkatkan produksi pertanian Lampung tahun ini, sehingga menjaga ketersediaan pangan daerah," ujarnya.