Desa BRILian Trimulyo suguhkan keindahan pariwisata di atas awan

id lampung, desa brilian, bri desa, negeri di atas awan

Desa BRILian Trimulyo suguhkan keindahan pariwisata di atas awan

Desa BRILian Trimulyo suguhkan keindahan wisata di atas awan (ANTARA/HO)

Bandarlampung (ANTARA) - Desa Trimulyo, di Kecamatan Gedung Surian, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung merupakan salah satu desa wisata yang berhasil meraih penghargaan, sebagai Desa BRILiaN pada tahun 2021 batch 1 oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Kepala Desa Trimulyo, Buchori mengatakan keberhasilan Trimulyo menempati peringkat 4 dari 10 desa yang masuk Desa BRILian 2021 karena memenuhi semua kategori yang disyaratkan dan unsur penilaian berjalan baik.

"Ini merupakan raihan prestasi tertinggi yang ada pernah diperoleh oleh Desa Trimulyo. Salah satu pertimbangan bisa menang adalah Trimulyo memiliki BUMDes yang aktif memberdayakan masyarakat dan menjadi penopang perekonomian masyarakat desa," kata Buchori.

Ia mengatakan, BUMDes bernama Tekad, yang didirikan pada tahun 2016 dan mulai operasional pada tahun 2017 sejak dirinya menjadi Kepala Desa, mulai berkembang dan memiliki sejumlah unit yang berperan dalam mendorong perekonomian masyarakat dan desa. 

Kepala Desa Trimulyo Buchori menujukan penghargaan yang diraih pada gelaran desa BRILIan dari BRI (ANTARA/HO)

Salah satunya, pada 2019, BUMDes membuka unit usaha baru bernama Temiangan Hill yang dikenal juga Negeri di Atas Awan.

"Temiangan Hill merupakan inovasi baru karena belum banyak desa-desa di sekitar Trimulyo yang menampilkan inovasi wisata seperti ini," kata Buchori.

Wisata Temiangan Hill yang menawarkan wisata camping dikelola oleh Pokdarwis dan melibatkan masyarakat sekitarnya. Pengunjung bisa menikmati suasana alam dari tendanya dan menikmati kuliner yang tersedia. Pengunjung bisa datang ke lokasi dengan berjalan kaki atau memakai jasa ojek.

"Ada 21 ojek yang namanya Go Hill, di sini ada keterlibatan masyarakat. Kami juga menyediakan sarana dan prasarana seperti tenda untuk camping. Itu juga melibatkan warga. Setiap selesai dipakai itu harus dicuci dan warga yang bertugas untuk mencucinya agar kembali layak digunakan," ujarnya.

"Pengunjung juga bisa pesan paket makanan, itu juga melibatkan UMKM dan Ibu-ibu PKK untuk menyediakan makanan. Terakhir, adalah warga yang mengelola parkir kendaraan di halaman-halaman rumah warga," tambahnya.