"Produksi jagung di Provinsi Lampung pada 2023 kemarin itu ada 2,7 juta ton, dan pada 2024 ini diproyeksikan akan ada kenaikan produksi sebanyak 10,8 persen menjadi 3,02 juta ton," ujar Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Lampung Ida Rachmawati di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan untuk luas lahan tanam jagung pun mengalami peningkatan seluas 34.212 hektare, dari sebelumnya di 2023 luas tanam jagung sebanyak 423.361 hektare naik ke luas lahan sebesar 457.573 hektare.
"Ini belum termasuk daerah yang di usahakan oleh petani hutan, nanti kami akan ukur serta laporkan secara khusus supaya bisa masuk dalam perhitungan Badan Pusat Statistik," katanya.
Dia menjelaskan ada beberapa kabupaten di daerahnya yang menjadi sentra produksi jagung seperti Kabupaten Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Selatan, Lampung Utara, dan Tulang Bawang Barat.
"Yang terbesar pertama ada di Kabupaten Lampung Tengah, dimana pada 2022 ada sebanyak 582.212 ton, benih yang digunakan banyak varietas hibrida," ucap dia.
Menurut dia, kebutuhan Lampung untuk jagung sebanyak 120 ribu ton, dan sebagian besar bagi pakan ternak.
"Sebagian besar kebutuhan Lampung ini untuk pakan ternak, dan menyumbang pula ke seluruh Indonesia. Sebab di Lampung banyak pabrik pakan besar sebanyak 6 unit, dan kebutuhan hanya 120 ribu ton," tambahnya.
Diketahui berdasarkan data Pemerintah Provinsi Lampung jagung sebagai salah satu komoditas pangan unggulan memiliki produksi pada 2022 sebanyak 3.280.952 ton dan berkontribusi 9 persen dari produksi jagung nasional.
Ada beberapa lokasi yang menjadi sentra produksi jagung di Lampung yakni Kabupaten Lampung Timur, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Utara, dan Waykanan.
Terinci produksi jagung dari tiap daerah tersebut pada 2022 meliputi untuk Kabupaten Lampung Selatan berjumlah 893.897 ton, Lampung Timur ada 1.220.500 ton.
Lalu di Kabupaten Lampung Tengah produksi jagung mencapai 582.212 ton, Lampung Utara sebanyak 236.235 ton, dan Waykanan berjumlah 89.278 ton.
Ia mengatakan untuk luas lahan tanam jagung pun mengalami peningkatan seluas 34.212 hektare, dari sebelumnya di 2023 luas tanam jagung sebanyak 423.361 hektare naik ke luas lahan sebesar 457.573 hektare.
"Ini belum termasuk daerah yang di usahakan oleh petani hutan, nanti kami akan ukur serta laporkan secara khusus supaya bisa masuk dalam perhitungan Badan Pusat Statistik," katanya.
Dia menjelaskan ada beberapa kabupaten di daerahnya yang menjadi sentra produksi jagung seperti Kabupaten Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Selatan, Lampung Utara, dan Tulang Bawang Barat.
"Yang terbesar pertama ada di Kabupaten Lampung Tengah, dimana pada 2022 ada sebanyak 582.212 ton, benih yang digunakan banyak varietas hibrida," ucap dia.
Menurut dia, kebutuhan Lampung untuk jagung sebanyak 120 ribu ton, dan sebagian besar bagi pakan ternak.
"Sebagian besar kebutuhan Lampung ini untuk pakan ternak, dan menyumbang pula ke seluruh Indonesia. Sebab di Lampung banyak pabrik pakan besar sebanyak 6 unit, dan kebutuhan hanya 120 ribu ton," tambahnya.
Diketahui berdasarkan data Pemerintah Provinsi Lampung jagung sebagai salah satu komoditas pangan unggulan memiliki produksi pada 2022 sebanyak 3.280.952 ton dan berkontribusi 9 persen dari produksi jagung nasional.
Ada beberapa lokasi yang menjadi sentra produksi jagung di Lampung yakni Kabupaten Lampung Timur, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Utara, dan Waykanan.
Terinci produksi jagung dari tiap daerah tersebut pada 2022 meliputi untuk Kabupaten Lampung Selatan berjumlah 893.897 ton, Lampung Timur ada 1.220.500 ton.
Lalu di Kabupaten Lampung Tengah produksi jagung mencapai 582.212 ton, Lampung Utara sebanyak 236.235 ton, dan Waykanan berjumlah 89.278 ton.
