Pedagang: harga beras cenderung turun

id pedagang beras, pasar lelang

Pedagang: harga beras cenderung turun

Ilustrasi pedagang beras (FOTO: ANTARA Lampung/ist)

Stok beras banyak, dan panen sedang berlangsung. Kondisi ini yang menyebabkan harga beras turun, meski kondisi cuaca di wilayah Lampung kerap hujan
Bandarlampung  (Antaranews Lampung) - Sejumlah pedagang beras di Kota Bandarlampung, Selasa, menyebutkan harga beras cenderung turun pada April karena panen padi tengah berlangsung di sejumlah sentra pertanian di Provinsi Lampung.

"Stok beras banyak, dan panen sedang berlangsung. Kondisi ini yang menyebabkan harga beras turun, meski kondisi cuaca di wilayah Lampung kerap hujan," kata Rodjie, salah satu pedagang beras di Pasar Tugu Bandarlampung.

Panen padi secara sporadis tengah berlangsung, seperti di Lampung Tengah, Metro dan daerah pertanian padi lainnya.

Rodjie menyebutkan harga beras kualitas asalan kini Rp9.000/kg, padahal sebelumnya sempat mencapai Rp11.000/kg. Harga beras beras kualitas medium kini berkisar Rp10.000- Rp11.000/kg, dan beras kualitas premium mencapai Rp12.000- Rp13.000/kg, padahal sebelumnya di atas Rp13.000/kg.

Menurut dia, karena panen padi berlangsung dan stok beras melimpah, Perum Bulog Divre Lampung tidak lagi menggelar Operasi Pasar (OP) beras medium. Perum Bulog Divre Lampung menggelar operasi pasar (OP) beras medium di sejumlah wilayah daerah di Provinsi Lampung mulai 2 Januari hingga 31 Maret 2018 dengan harga Rp8.500 per kilogram, atau lebih rendah dari harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebesar Rp9.350/kg.

Selain itu, ia menyebutkan tidak ada lonjakan permintaan atas beras sehingga harga pangan itu sulit naik.

Para pedagang beras lainnya, seperti di Pasar Sukarame dan Gudang Lelang, juga menyebutkan harga beras cenderung turun karena mulai April sudah berlangsung panen gabah.

Sejumlah warga menyambut positif penurunan harga beras, karena berkontribusi besar dalam penurunan biaya perekonomian keluarga mereka.

"Penurunan harga beras mudah-mudahan diikuti penurunan harga kebutuhan pokok lainnya," kata Lusi, salah satu warga Sukarame Bandarlampung.

Sementara itu, potensi lahan sawah Provinsi Lampung seluas 400.868,5 ha, terdiri atas sawah irigasi seluas 194.973,5 ha, dan sawah non-irigasi seluas 205.895 ha.

Target produksi gabah Lampung tahun 2018 mencapai 4.456.991 ton GKG, sedang produksi padi Lampung tahun 2017 mencapai 4.324.445 ton gabah kering giling (GKG), dan tahun 2016 sebanyak 4.020.420 ton GKG atau meningkat sebesar 10,39 persen dibanding tahun 2015 yaitu 3.641.767 GKG.