BPS Lampung catat beras sumbang deflasi April 0,37 persen

id Bps lampung, deflasi lampung, komoditas penyumbang deflasi, ekonomi Lampung

BPS Lampung catat beras sumbang deflasi April 0,37 persen

Tangkapan layar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Atas Parlindungan Lubis saat memberikan keterangan secara daring di Bandarlampung, Kamis (2/5/2024). ANTARA/BPS Lampung

Bandarlampung (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyatakan bahwa beras menjadi komoditas penyumbang deflasi pada April 2024 sebesar 0,37 persen.
 
"Pada perkembangan indeks harga konsumen hari ini, beras menjadi satu dari lima komoditas yang masuk dalam golongan kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang menyumbang deflasi sebesar 0,37 persen," ujar Kepala BPS Lampung Atas Parlindungan Lubis berdasarkan keterangan secara daring di Bandarlampung, Kamis.

Ia mengatakan komoditas lain yang menyumbang deflasi adalah cabai merah sebesar 0,26 persen, telur ayam ras 0,07 persen, cabai rawit 0,07 persen, dan cabai hijau 0,02 persen.

"Berdasarkan gabungan dari empat kabupaten serta kota di Lampung cakupan IHK pada April 2024 menunjukkan deflasi sebesar 0,01 persen secara bulanan. Sementara itu, inflasi tahunannya mencapai 3,29 persen tahun per tahun, dan secara tahun kalender sebesar 0,55 persen tahun per tanggal," ujar dia.

Dia menjelaskan tingkat inflasi bulanan pada April lebih rendah dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Kelompok pengeluaran penyumbang deflasi tertinggi pada April 2024 secara bulanan adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yang mengalami deflasi sebesar 0,20 persen dengan andil sebesar 0,08 persen.

"Kemudian untuk kelompok pengeluaran berikutnya berdasarkan bulanan adalah pakaian dan alas kaki dengan inflasi sebesar 0,28 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga deflasi sebesar 0,01 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga inflasi sebesar 0,12 persen," katanya pula.

Sementara pada kelompok kesehatan inflasi sebesar 0,17 persen, kelompok transportasi inflasi sebesar 0,52 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman serta restoran mengalami inflasi 0,01 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi 0,28 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,29 persen.

"Dan untuk kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks atau deflasi terdalam ada pada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya yakni sebesar 1,39 persen. Sedangkan dari tingkat inflasi tahunan yang ada di Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Mesuji, Kota Bandar Lampung, dan Kota Metro yang diamati secara tahun per tahun, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Lampung Timur dengan persentase 5,12 persen," kata dia pula.

Sedangkan tingkat inflasi terendah ada di Kota Bandarlampung yaitu sebesar 2,39 persen, sementara tingkat inflasi secara bulanan tertinggi tercatat di Kabupaten Mesuji sebesar 0,53 persen, sedangkan deflasi terdalam tercatat di Kabupaten Lampung Timur sebesar 0,24 persen.