Penyaluran KUR di NTT rendah, berada di peringkat 22 secara nasional

id KUR NTT,penyaluran KUR,pertumbuhan KUR NTT,KUR perbankan NTT,pembiayaan ultra mikro,DJPb NTT,Kemenkeu,NTT

Penyaluran KUR di NTT rendah, berada di peringkat 22 secara nasional

Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTT Kementerian Keuangan Catur Ariyanto Widodo. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Kupang (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai Rp1,36 triliun sampai April 2022.

Secara nasional, NTT menempati urutan ke-22 dalam total nilai penyaluran KUR.

"Penyaluran KUR NTT sampai dengan April 2022 capai Rp1,36 triliun untuk 37.463 debitur," kata Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi NTT Catur Ariyanto Widodo dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis.

Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan perkembangan penyaluran KUR untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di NTT.


Penyaluran KUR terbesar terdapat di wilayah Kota Kupang dengan realisasi Rp140,98 miliar, sedangkan untuk jumlah debitur terbesar di Kabupaten Ende sebanyak 4.142 debitur.

Berdasarkan skema penyaluran terbesar adalah pada skema mikro dengan total senilai Rp912,67 miliar untuk 26.566 debitur.

Catur mendorong agar perbankan di NTT terus meningkatkan penyaluran KUR untuk memperluas akses pembiayaan kepada masyarakat pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Selain itu untuk pembiayaan ultra mikro disalurkan oleh lembaga non-perbankan seperti PT Permodalan Nasional Madani, Pegadaian maupun Koperasi Mitra Dhuafa.

Dalam penyaluran KUR, kata dia, sumber dana berasal dari perbankan dan pemerintah memberikan subsidi bunga sehingga meringankan masyarakat.

Sedangkan sumber dana untuk penyaluran KUR ultra mikro sepenuhnya berasal dari pemerintah.

"Penyaluran kredit ini diharapkan terus bertumbuh pesat sebagai salah satu instrumen untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi NTT," katanya.