Tentang Pernikahan Homo, Pria Bunuh Diri Di Katedral

id Tentang Pernikahan Homo, Pria Bunuh Diri Di Katedral

Paris, (ANTARA/Reuters) - Seorang pria berusia 78 tahun dan dikenal sebagai pegiat politik dari sayap kanan, melakukan bunuh diri di altar katedral Notre Dame di Paris, Selasa dengan menembak ke dalam mulutnya, tiga hari setelah hukum yang mengesahkan pernikahan sejenis efektif berlaku.
        
Polisi mengevakuasinya dari katedral, yang merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Paris, setelah Dominique Venner, ahli sejarah yang dikenal dengan esai yang tajam sebagai pengikut sayap kanan dan penentang sengit pernikahan antar pasangan homo -- menembak dirinya sendiri, membuat para wisatawan kalang-kabut berlarian.
        
Venner tidak mengeluarkan pernyataan apapun ketika menembak diri sendiri pada tengah hari itu, kata sumber di kepolisian.
        
Ia membawa sepucuk surat pribadi, tetapi isinya tidak dibeberkan untuk media.
        
Tanggal 21 Mei dalam blog pribadinya, ia mengajak pembacanya untuk bergabung dalam pawai unjuk rasa yang direncanakan pada Minggu menentang pemerintahan Sosialis yang melegalkan hukum pernikahan sejenis dan yang mulai berlaku efektif pada akhir pekan lalu.
        
Presiden Prancis Francois Hollande mengumbar janji manis dalam kampanye untuk membuat Prancis sebagai negara ke-14 yang mengakui pernikahan sejenis.
        
Reformasi sosial terbesar di negara itu dalam tiga dasawarsa tersebut didukung oleh sekelompok kecil warga Prancis, survei menunjukkan.
        
Saat ini terjadi gerakan menentang dari kelompok oposisi dan umat Katolik yang menjadi marah dan melakukan aksi protes berkali-kali.
        
Para pengunjukrasa mengenakan busana bayi merah muda dan biru, berarak-arakan di Paris dan melontarkan seruan "Kami ingin pekerjaan, bukan pernikahan homo".
        
Venner berperang untuk Prancis dalam perang kemerdekaan Algeria 1954-1962 dan kemudian ia menjadi penganut garis keras sayap kanan, penulis masalah militer dan sejarah politik.
        
Pemimpin Front Nasional Sayap Kanan, Marine Le Pen --yang mendapat angka hampir lima dalam putaran pertama pemilu kepresidenan 2012-- memberikan penghormatan untuk Venner melalui akun Twitter, dengan mengatakan bahwa tindakan bunuh diri itu merupakan perilaku politik yang ditujukan untuk "membangunkan warga Prancis".

Penerjemah : M Dian A
Redaktur   : A Krisna/Hisar Sitanggang