China-Korut bahas isu denuklirisasi Semenanjung Korea

id Uji coba nuklir Korut, uji coba misil Korut, China dan Korut, denuklirisasi Semenanjung Korea

China-Korut bahas isu denuklirisasi Semenanjung Korea

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertemu Presiden China Xi Jinping di Beijing (Xinhua/Ju Peng)

Beijing (Antaranews Lampung) - Presiden China Xi Jinping dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membahas isu denuklirisasi di Semenanjung Korea selama kunjungan tidak resminya di Beijing pada Minggu (25/3) hingga Rabu.

         
Presiden China Xi menyatakan bahwa China tetap berpegang teguh pada cita-cita denuklirisasi di Semenanjung, menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan serta mengatasi persoalan bersama melalui dialog dan konsultasi, demikian Kantor Berita Xinhua, Rabu.

         
China menyerukan semua pihak untuk mendukung peningkatan hubungan Korea Utara-Korea Selatan dan melakukan tindakan konkret guna memfasilitasi pembicaraan damai.

         
Xi yang juga Sekjen Partai Komunis China (PKC) berjanji akan menjalankan peran konstruktif pada isu Semenanjung dan bekerja bersama semua pihak, termasuk Korut, guna menciptakan stabilitas kawasan.

         
Sementara Kim menyatakan bahwa situasi Semenanjung Korea mulai membaik setelah Korut berinisiatif meredakan situasi dan mengajukan usulan pembicaraan damai.

         
"Kami konsisten untuk menjalankan denuklirisasi di Semenanjung sebagaimana cita-cita mendiang Kim Il Sung (mantan pemimpin Korut) dan Kim Jong Il (mantan Sekjen Partai Buruh Korut/WPK)," ujarnya.

         
Kim memastikan perubahan hubungan intra-Korea menjadi kemitraan rekonsiliasi dan kerja sama serta kedua belah akan menggelar pertemuan tingkat tinggi.

         
Korut ingin berdialog dengan Amerika Serikat dan menggelar pertemuan tingkat tingggi, demikian Kim.

         
"Isu denuklirisasi Semenanjung Korea dapat teratasi jika Korsel dan AS menanggapi upaya kami yang disertai itikad baik, menciptakan atmosfer perdamaian, dan stabilitas kawasan melalui langkah-langkah progresif dan sinkronisasi untuk menciptakan perdamaian," kata Kim yang juga Ketua Umum WPK itu.

         
Korut berharap adanya peningkatan hubungan strategis dengan China selama proses tersebut, saling berkonsultasi, dan berdialog guna terciptanya stabilitas kawasan.

         
Sebelum melakukan pembicaraan, Xi menggelar upacara penyambutan kehadiran Kim di Balai Agung Rakyat China di kawasan Tian'anmen.

         
Xi yang didampingi istrinya, Peng Liyuan, menggelar jamuan makan bersama Kim yang didampingi istrinya, Ri Sol Ju.

         
"Kami sepakat bahwa persahabatan yang terjalin sejak lama antara China dan Korut berdasarkan kepentingan bersama dan pilihan strategis bersama kedua belah pihak," kata Xi.

         
"Tidak masalah dengan perubahan situasi global dan regional, kami tetap berpegang teguh pada pembangunan dan kemitraan China-Korut dalam berbagai situasi, memperkuat pertukaran pikiran antarpemimpin, meningkatkan komunikasi strategis, memperluas bidang kerja sama, dan memberikan manfaat bagi rakyat kedua negara," ujar Presiden China yang baru terpilih untuk periode keduanya itu saat memberikan sambutan.

         
Kim mengaku memilih China sebagai kunjungan kenegaraan pertamanya untuk mempertegas bahwa kemitraan keduanya telah berlangsung secara turun-temurun.

         
"Saya dan Sekjen Xi Jinping telah berhasil meningkatkan hubungan antara kedua belah pihak dan kedua negara, kami menghargai situasi dalam negeri, menjaga perdamaian dan stabilitas Semenanjung Korea dan isu-isu lain juga telah dibicarakan," katanya.

         
Kedua kepala negara didampingi pasangannya masing-masing juga menonton pertunjukan seni selama kunjungannya di Beijing.

         
Kunjungan Kim Jong Un tersebut atas undangan Xi Jinping. Setelah melakukan kunjungan itu, Kim dan rombongan dilaporkan pulang ke negaranya dengan menggunakan kereta api antipeluru dari Beijing.