Bupati: Biaya Pengobatan Korban Kebakaran Ditanggung Jamkesda

id kebakaran pabrik kembang api

 Bupati: Biaya Pengobatan Korban Kebakaran Ditanggung Jamkesda

Petugas PMI dan Basarnas mengevakuasi jenazah korban kebakaran pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang, Banten, Kamis (26/10). ( ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/kye/17)

...Kami sudah mendata dan keluarga korban tidak perlu panik mengenai biaya yang harus dikeluarkan, kata Bupati...
Tangerang (ANTARA LAMPUNG) - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyatakan semua biaya pengobatan korban kebakaran gudang kembang api di Kosambi, Tangerang, Banten, ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

"Kami sudah mendata dan keluarga korban tidak perlu panik mengenai biaya yang harus dikeluarkan," kata Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Kamis malam.

Ahmed mengatakan b ahwa dirinya telah mengunjungi semua korban yang ditangani medis di RS Bun, Klinik Kesehatan Kosambi, RS Mitra Usada, dan RSUD Tangerang.

Untuk sementara, kata dia, lebih fokus pada evakuasi korban karena semua yang meninggal dilarikan ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Untuk perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang terdapat tujuh pasien yang semuanya merupakan karyawan gudang kembang api PT Panca Buana Cahaya Sukses (PBCS).

Pihaknya telah bekerja sama dengan petugas keamanan untuk mengevakuasi korban, termasuk pengamanan di lokasi kejadian.

Bahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang telah siaga di lokasi membantu korban.

Ia menambahkan petugas dari Dinas Kesehatan dan aparat Kecamatan Kosambi serta Dinas Tenaga Kerja setempat telah mendata korban meninggal maupun perawatan.

Menyinggung soal izin gudang itu, dia mantan anggota Komisi I DPR RI itu mengatakan bahwa perusahaan itu memiliki izin sejak 2016 dan mulai beroperasi pertengahan Agustus 2017.

Sementara itu, petugas RSUD Kabupaten Tangerang menangani tujuh korban kebakaran gudang kembang api di Kecamatan Kosambi dengan kondisi luka bakar 60 hingga 80 persen.

Staf Humas RSUD Kabupaten Tangerang Fauziah Wulansari menyebutkan di antara mereka ada yang menjalani operasi serius. Saat ini, tengah ditangani petugas medis.

Korban yang mendapatkan perawatan tersebut, yakni Nurhayati (20), Lilis (22), Siti Fatimah (15), Atin Puspita (32), Sami (35), M. Khadiman (32), dan Anggi (18).

Sementara itu, korban yang menderita luka bakar pada sekujur tubuh dalam kondisi 80 persen adalah Atin Puspita menjalani operasi fasiotomi.

Korban lainnya terkena luka bakar tubuh mencapai 40 hingga 60 persen, yakni M. Khadiman, Anggi, Lilis, dan Siti Fatimah.

(ANTARA)