"Kampung Sadar Kerukunan sebagai salah satu upaya memperkuat keharmonisan antarumat beragama di Tulangbawang," kata Puji Raharjo yang dihubungi dari Bandarlampung, Kamis.
Menurut dia, peluncuran Kampung Sadar Kerukunan ini merupakan bukti nyata dari komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis.
"Bahwa inti dari ajaran semua agama adalah memanusiakan manusia karena apapun agamanya, semua adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa," kata dia.
Ia pun melihat kekuasaan Tuhan yang sangat nyata di Kampung Tunggal Warga ini, di mana enam agama mampu hidup rukun dan damai, saling bergotong royong dalam harmoni yang begitu indah.
"Ini adalah contoh nyata bahwa keberagaman bukanlah halangan, melainkan kekuatan,” kata dia pula.
Puji juga menyoroti filosofi "Sai Bumi Nengah Nyapur" yang dipegang erat oleh masyarakat Tulang Bawang.
“Filosofi Sai Bumi Nengah Nyapur mengajarkan kita untuk hidup berdampingan dalam keberagaman, menghormati perbedaan, dan membangun kebersamaan. Ini bukan sekadar semboyan, tetapi nilai yang mengakar kuat di hati masyarakat Tulang Bawang, yang hari ini kembali kita wujudkan melalui Kampung Sadar Kerukunan,” kata dia.
