Bandarlampung (ANTARA) - Penjabat Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan melakukan panen perdana padi demplot metode Tanpa Olah Tanah (TOT) musim tanam gadu 2024 di persawahan Gapoktan Dadisari, Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Senin.
Metode TOT merupakan salah satu alternatif untuk menghemat biaya tanam hingga 40 persen, selain dapat mengurangi biaya produksi dan waktu musim tanam hingga 1 bulan.
Penjabat Bupati Pringsewu berharap dengan melihat hasil panen yang diperoleh, ke depan akan semakin banyak petani yang beralih dan menerapkan pola budidaya padi dengan metode TOT ini, meskipun saat ini masih belum banyak yang menggunakannya.
"Melalui TOT, kualitas pertumbuhan tanaman dan hasil panen tidak berbeda dengan penanaman padi biasa, serta konsep pengendalian hama terpadu padi sawah dapat diterapkan, yang tentunya dapat melestarikan kesuburan tanah, mengurangi pencucian unsur hara dan jumlah sedimen terangkut," ujarnya.
Sementara itu, Kadis Pertanian Kabupaten Pringsewu Siti Litawati mengatakan metode budi daya TOT adalah sistem budi daya yang minim biaya pada saat olah tanah bagi mempercepat waktu tanam. Hal ini guna mendukung intensifikasi lahan pertanian.
"Lahan siap panen yang menggunakan metode TOT ini seluas 5 hektare dengan benih padi varietas Inpari-32, yang merupakan benih unggul, karena lebih tahan hama dan penyakit," katanya.
Turut menghadiri panen perdana padi metode TOT tersebut, Wakil Ketua Sementara DPRD Pringsewu Suryo Cahyono, Dandim 0424/TGM Letkol Inf Vicky Heru Harsanto, Kapolres Pringsewu AKBP M.Yunus Saputra, Kepala BPS Pringsewu beserta jajaran pemerintah daerah, camat dan kapekon serta gapoktan setempat.