"Negeri ini mempunyai anugerah keragaman budaya dan hayati yang luar biasa, kalau digabung dengan kekuatan di festival ini mungkin jalan kebudayaan bisa kita tempuh," ujar Hilmar saat menghadiri kegiatan Festival Tubaba di Tulang Bawang Barat, Sabtu.
Ia memastikan kehadiran festival di daerah dapat menjadi platform untuk mewujudkan landasan aksi seni budaya yang serupa pada masa mendatang agar muncul kesadaran pentingnya kebudayaan dalam pembangunan nasional.
"Kedepannya kita bisa menjelajahi kebudayaan lain sambil mewujudkan jalan kebudayaan yang bisa raih secara bersama-sama, meski sumber daya di daerah masih terbatas," ujarnya.
Hilmar pun mengapresiasi kehadiran maupun keberlanjutan festival ini karena Tulang Bawang Barat memiliki para pelaku seni daerah yang mempunyai semangat untuk mengenalkan kegiatan seni budaya kepada masyarakat dan generasi muda di tengah keterbatasan.
Festival Seni Tubaba yang berlangsung pada 1-3 Agustus 2024 di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung, merupakan kegiatan seni budaya rutin daerah yang sudah berlangsung untuk ke-8 kalinya.
Kegiatan bertajuk "Festivity From The Kitchen" ini menghadirkan pameran seni rupa, pameran keramik, instalasi partisipatoris, bazar UMKM, lokakarya, maupun pertunjukan seni tari kontemporer melalui kolaborasi dengan para seniman dunia.
Pertunjukan seni tari kontemporer yang berjudul "Krakatoa Boom Homecoming Cycle Chaos" yang menampilkan delapan penari tersebut memberikan makna bahwa Krakatau bisa menjadi sumber pengetahuan bagi masa depan dunia.
Sementara itu jalan kebudayaan merupakan inisiasi dari Kemendikbudristek untuk meningkatkan kesadaran publik tentang berbagai program dan kegiatan pemerintah di bidang kebudayaan, mendorong partisipasi publik dalam memajukan kebudayaan, dan memastikan kesinambungan program pemerintah pada masa depan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendikbud: Kehadiran festival seni di daerah dukung jalan kebudayaan
