Staf Ahli Menteri Kemenkumham tinjau pelayanan tahanan di Rutan Kotabumi

id Rutan kotabumi, staf menteri bidang sosial, kemenkumham ri

Staf Ahli Menteri Kemenkumham tinjau pelayanan tahanan di Rutan Kotabumi

Kunjungan Staf Ahli Menteri Bidang Sosial ke Rutan Kotabumi, Lampung Utara. (ANTARA/HO)

Bandarlampung (ANTARA) - Staf Ahli Menteri Bidang Sosial Kemenkumham RI, Kosmas Harefa meninjau pelayanan kunjungan dan bimbingan tahanan yang ada di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Kotabumi, dan Lapas Kotabumi, Lampung Utara.

Kosmas Harefa yang didampingi Kadiv PAS Kemenkumham Lampung, Karutan Kotabumi; Nur Febrianto serta jajaran Rutan Kotabumi setempat mengunjungi seluruh lokasi pelayanan dan pembimbingan tahanan di Rutan setempat.

"Kita tahu bahwa di Rutan ini berbeda dengan di Lapas. Rutan lebih menekankan bimbingan kepada tahanan begitupun sebaliknya dengan Lapas yang lebih menekankan terhadap narapidana," katanya di Lampung Utara, Rabu.

Dia melanjutkan kepada seluruh jajaran baik di Rutan maupun di Lapas agar dapat memberikan pelayanan yang prima kepada seluruh masyarakat khususnya kepada warga binaan.

Selain itu, lanjut dia, untuk menekan stigma buruk tentang Rutan dan Lapas maka diharapkan seluruh jajaran agar dapat memberikan bimbingan yang luas dan baik kepada seluruh tahanan dan narapidana.

"Yang tentunya kita semua berharap agar tahanan dan narapidana ini memiliki kemampuan dan kemandirian ketika mereka keluar nanti. Ekonomi merupakan salah satu faktor mereka melakukan perbuatan yang melawan hukum, karena itu kita berikan mereka semua bimbingan baik kemandirian dan kepribadian," kata dia.

Tidak hanya memperhatikan pelayanan dan bimbingan, Kosmas Harefa juga turut menyaksikan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Rutan Kotabumi bersama Puskemas Kotabumi setempat. Diharapkan dengan adanya PKS tersebut, seluruh tahanan maupun narapidana dapat sehat selalu.

"PKS ini tentunya bertujuan untuk mengantisipasi adanya tahanan dan narapidana yang sakit. Tentunya ini langkah yang baik untuk mengantisipasi itu sebelum terjadi lebih jauh," katanya.