Kota Bengkulu (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kepahiang menyebutkan hingga saat ini tidak ada bangunan yang mengalami kerusakan pasca terjadinya gempa berkekuatan magnitudo 5,2 di Bengkulu.
Sabar meminta agar masyarakat untuk selalu melihat informasi dari BMKG dan tidak terpancing dengan informasi yang atau isu-isu yang tidak bertanggungjawab.
Diketahui sebelumnya, sejak Januari hingga 16 Agustus 2024 telah terjadi gempa bumi sebanyak 746 kali dengan magnitudo yang berbeda-beda yang terjadi di Bengkulu.
Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Pertama Muhammad Najib menerangkan gempa paling tinggi terjadi dengan magnitudo 6,3 di Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara dan terkecil magnitudo 1,9.
Dengan banyaknya gempa yang terjadi di Provinsi Bengkulu, masyarakat di minta untuk tetap waspada dan tidak panik serta tidak mudah percaya dengan informasi dari luar terkait kegempaan yang terjadi.
Untuk wilayah di Bengkulu yang sering terjadi gempa tersebar secara merata seperti dari Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Selatan, Pulau Enggano dan sebagainya.
Dari aktivitas gempa bumi yang dirasakan oleh masyarakat tersebut, tidak terjadi kerusakan infrastruktur yang ditimbulkan oleh aktivitas gempa tersebut.