Yogyakarta (ANTARA) - Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti potensi kombinasi ekstrak biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo sebagai obat herbal alternatif bagi penderita penyakit kanker serviks.
Ketua Tim Mahasiswa UGM Aditya Latiful Azis dalam keterangannya di Yogyakarta, Kamis, mengatakan sampai saat ini penanganan penyakit kanker hanya dapat dilakukan dengan kemoterapi, radioterapi, dan operasi.
"Kami berharap dengan adanya penelitian ini dapat memperluas alternatif pengobatan pada kanker serviks menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan minim efek samping," ujar Aditya.
Menurut dia, pemilihan biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo sebagai agen anti kanker serviks bukan tanpa alasan.
Aditya mengatakan biji salak pondoh diketahui mengandung senyawa polifenol, alkaloid, dan terpenoid, yang berpotensi memiliki aktivitas antioksidan.
Sementara itu, pada kulit jeruk pamelo ditemukan senyawa flavonoid dan likopen, yang berpotensi memiliki sifat sitotoksik pada sel kanker.
"Pemanfaatan obat herbal sebagai alternatif terapi diyakini memiliki efek samping yang relatif lebih kecil dibandingkan obat modern," ucap mahasiswa Prodi Biologi UGM ini.
Kombinasi biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo, lanjut Aditya, berpotensi menjadi pengobatan alternatif kanker serviks dengan efek samping yang kecil.
Dia menjelaskan pada bagian biji salak dan kulit jeruk pamelo terkandung metabolit sekunder yang berpotensi dalam pengobatan anti kanker serviks.
Selain itu, produksi dan konsumsi salak dan jeruk pamelo menunjukkan tren meningkat setiap tahunnya di Indonesia.
Sebagai upaya membuktikan efikasi kombinasi ekstrak biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo, Adit bersama tim melakukan beberapa tahapan uji, yaitu skrining profil fitokimia, uji in silico, uji aktivitas antiinflamasi, uji sitotoksisitas dan uji antiproliferasi dengan MTT assay, uji penghambatan migrasi sel HeLa, serta uji apoptosis.
Berdasarkan hasil penelitian empat bulan yang telah mereka lakukan, terbukti kombinasi ekstrak biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo memiliki aktivitas anti inflamasi, menghambat migrasi sel HeLa, dan mampu memicu apoptosis pada sel kanker serviks.
"Kombinasi ekstrak biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo dapat menjadi alternatif terapi pada kanker serviks dengan memanfaatkan potensi alam," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mahasiswa UGM teliti biji salak dan kulit jeruk sebagai obat kanker
Berita Terkait
Lampung dukung pencegahan kanker wujudkan kesehatan masyarakat
Kamis, 28 November 2024 21:09 Wib
Kata Prabowo di hadapan pengusaha AS: Korupsi ibaratkan seperti kanker
Selasa, 12 November 2024 12:17 Wib
Dokter sebut kanker serviks jadi penyebab utama kematian pada wanita
Minggu, 6 Oktober 2024 10:12 Wib
Cara mengenal gejala kanker limfoma hodgkin dan faktor risiko
Kamis, 26 September 2024 15:02 Wib
Tim PKM-RE: Dipterocarpaceae inovasi obat antidiabetes dan antikanker dari kulit kayu
Selasa, 30 Juli 2024 16:02 Wib
Selama 2023, tercatat 92,14 persen pasien di RSUD Ahmad Yani Metro daftar secara daring
Senin, 13 Mei 2024 19:58 Wib
Kanker payudara dan gagal ginjal jadi penyakit tertinggi ditangani RSUD A Yani
Senin, 13 Mei 2024 12:26 Wib
Suka merokok ? Awas risiko kanker lidah naik hingga lima kali lipat
Rabu, 6 Maret 2024 13:22 Wib