Garuda akhirnya lepas landas, Lion tertahan

id Garuda akhirnya lepas landas, Lion tertahan

Pekanbaru (Antara Lampung) - Pengelola Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II menyebut, baru satu pesawat melakukan 'take off' atau lepas landas dari dua maskapai yang menginap di tengah kabut asap akibat kebakaran lahan di Pekanbaru, Riau.
         
"Garuda nomor penerbangan GA 171 ke Jakarta sudah 'take off' sesuai jadwal sekitar pukul 7.00 WIB, sementara Lion JT 393 sampai jam 9.30 WIB belum" ujar Airport Duty Manajer Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Ibnu Hasan di Pekanbaru, Kamis.
          
Padahal, lanjut dia, maskapai dari grup Lion itu tercatat seharusnya melakukan aktifitas penerbangan perdana di bandara setempat menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten sesuai jawal take off pada pukul 6.30 WIB.
          
Dia tidak mengetahui secara pasti penyebab dari pesawat Lion nomor penerbangan JT 393 masi tertahan hingga saat ini dan belum melakukan lepas landas dari bandara asal di Pekanbaru.
         
"Kalau jarak pandang sekitar jam 7.00 WIB tadi sampai sekarang masih 1.000 meter. Maskapai Garuda dan Lion merupakan around (menginap) di area parkir pesawat, setelah malam tadi mendarat dari Jakarta," ucap Ibnu.
         
PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II menyebut, rata-rata maskapai miliki rute terbang menuju Pekanbaru mengubah jadwal penerbangan karena asap selimuti bandara akibat kebakaran lahan dan hutan di Sumatera.
         
"Sejak 2 September lalu, sebagian besar maskapai reschedule (ubah jadwal) terbang dari pagi jadi siang hari," papar Kepala Divisi Pelayanan dan Operasi AP II Cabang Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Hasturman Yunus.
         
Ia berujar, kondisi itu terpaksa dilakukan karena kabut asap selimuti wilayah udara sekitar bandara terutama pagi hari yang menurunkan visibility atau jarak pandang dan jelang siang hari lazimnya cuaca baru membaik karena terdapat agin.
         
Angin tersebut membelah asap yang menutupi bandara, sehingga pilot bisa melihat secara visual posisi atau letak run way (landasan pacu) bandara untuk melakukan pendaratan.
         
"Jarak pandang ketika harus landing (mendarat), minimal 1.000 meter. Kami melihat tren saat ini, rata-rata di atas jam 11.00 Wib itu, baru bisa landing. Tapi ada beberapa hari termasuk kemarin tidak bisa (pesawat) landing," terangnya.
         
Berdasarkan data Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menyebutkan, setiap hari tidak kurang dari 60 kali pesawat terbang melakukan aktivitas landing atau pendaratan dan take off atau lepas landas.
         
Aktivitas penerbangan itu dilakukan oleh 11 maskapai baik rute domestik dan internasional seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air dan Malindo Air.