Seribuan jemaat hadiri ibadah malam Natal GPIB Marturia Lampung

id Malam natal lampung, ibadah malam Natal, natal 2023

Seribuan jemaat hadiri ibadah malam Natal GPIB Marturia Lampung

Jemaat tengah melakukan ibadah malam Natal di GPIB Marturia Bandarlampung, di Bandarlampung, Minggu (24/12/2023). ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Intinya tahun ini semua terasa berbeda karena sudah bisa berkumpul bersama tidak melalui ibadah daring lagi, jadi lebih meriah, tambahnya
Bandarlampung (ANTARA) - Ibadah malam Natal di Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Marturia Lampung berlangsung dengan khidmat dan meriah.

Sebanyak lebih kurang 1.000 orang jemaat hadir memenuhi area dalam gereja dan tenda untuk beribadah menyambut Hari Natal di Bandarlampung, Minggu malam.

Lagu-lagu Natal serta alunan ayat dari Alkitab pun dengan khidmat dilafalkan oleh jemaat serta petugas liturgi dalam pelaksanaan ibadah malam Natal di gereja yang telah berusia 96 tahun tersebut.

"Ibadah malam Natal kali ini cukup berbeda dari tahun sebelumnya karena sudah boleh tidak menggunakan masker, dan sudah tidak di tengah pandemi COVID-19 seperti beberapa tahun lalu," ujar salah seorang jemaat Jovan.

Ia mengatakan meskipun begitu bagi jemaat yang merasa kurang enak badan tetap dianjurkan untuk menggunakan masker oleh pihak gereja.

"Yang pasti ibadah malam Natal kali ini cukup khidmat dan meriah," ucap dia.

Tanggapan sukacita lain dikatakan oleh jemaat lainnya Lisbeth.

"Berdasarkan firman Tuhan yang disampaikan dalam khotbah pendeta di malam Natal kali ini, kita diajarkan untuk peka terhadap kehendak Tuhan, rangkaian ibadah dilakukan dengan khidmat dan aman," kata Lisbeth.

Ia melanjutkan adanya Natal menjadi momen untuk para jemaat dalam kondisi apapun untuk menggantikan kegelisahan, kebingungan menjadi sukacita yang besar.

"Intinya tahun ini semua terasa berbeda karena sudah bisa berkumpul bersama tidak melalui ibadah daring lagi, jadi lebih meriah," tambahnya.

Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Marturia yang terletak di samping Pasar Bambu Kuning Kota Bandarlampung menjadi salah satu gereja tertua di Lampung karena telah dibangun sejak masa penjajahan Belanda pada 1927, dengan nama awal "Protestantsche Kerk in Nederlands Indie" di bawah kepemimpinan Pdt J Luther Ramp.