BPS sebut inflasi Lampung pada November 4,10 persen

id BPS Lampung, inflasi Lampung november, ekonomi Lampung

BPS sebut inflasi Lampung pada November 4,10 persen

Kepala BPS Lampung Atas Parlindungan Lubis saat memberi keterangan secara daring. ANTARA/tangkap layar kanal YouTube BPS Provinsi Lampung-Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Inflasi Kota Bandarlampung dari tahun ke tahun sebesar 4,14 persen sedangkan Kota Metro sebesar 3,73 persen
Bandarlampung (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyebutkan inflasi gabungan dari dua kota di Provinsi Lampung pada November 2023 mencapai sebesar 4,10 persen.

"Pada November 2023 untuk inflasi dari tahun ke tahun yang berasal dari gabungan dua kota di Lampung sebesar 4,10 persen, dengan indeks harga konsumen sebesar 118,64," ujar Kepala BPS Lampung Atas Parlindungan Lubis di Bandarlampung, Jumat.

Ia mengatakan untuk inflasi Kota Bandarlampung dari tahun ke tahun sebesar 4,14 persen sedangkan Kota Metro sebesar 3,73 persen.

"Inflasi tersebut terjadi karena adanya kenaikan harga dari beberapa kelompok, yang ditunjukkan oleh kenaikan sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, dan tembakau dengan andil sebesar 11,49 persen," katanya.

Kemudian ada kelompok pakaian dan alas kaki dengan andil sebesar 1,45 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga sebanyak 0,66 persen.

Lalu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,17 persen, kelompok kesehatan memberikan andil inflasi 1,42 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 1,42 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran 1,07 persen.

Selanjutnya kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya memberikan andil inflasi sebesar 1,89 persen.

"Sedangkan dari segi komoditas, ada beberapa komoditas utama penyumbang inflasi dari tahun per tahun pada November 2023. Komoditas itu meliputi beras sebesar 0,96 persen, cabai merah 0,61 persen, rokok kretek filter 0,38 persen, cabai rawit 0,35 persen, dan daging ayam ras sebanyak 0,14," ucapnya.

Dia menjelaskan untuk kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok transportasi sebesar 0,14 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,35 persen.