Ia mengatakan diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi itu dapat dilakukan dengan memaksimalkan pendapatan daerah melalui pajak, pengadaan barang dan jasa yang dilakukan secara elektronik termasuk melalui E- Purchasing sebagai katalog elektronik dan toko daring, peningkatan kinerja UMKM, dan pemaksimalan potensi daerah lain seperti pariwisata hingga pengelolaan sumber daya alam.
"Kalau ini dilakukan jadi tidak hanya tergantung pada tiga lapangan usaha utama yaitu pertanian, industri pengolahan dan perdagangan saja untuk mendorong perekonomian daerah. Mengingat lingkup geografis Provinsi Lampung kaya dengan potensi yang dapat dimanfaatkan," kata dia.
Dia melanjutkan untuk mendukung peningkatan kinerja ekonomi daerah Pemerintah Provinsi Lampung pun telah membuat loka pasar lokal yang diberi nama Tapis Mall yang dikelola oleh BUMD PT Wahana Raharja.
"Diharapkan Tapis Mall dapat dijadikan tempat bagi UMKM menuju go digital. Disamping itu juga menjadi salah satu unit usaha dari BUMD Provinsi Lampung. Dan jadi pilihan jenis pengadaan barang serta jasa yang bisa dipilih oleh perangkat daerah di Lampung dan jadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi," ucap dia.
Menurut dia ekonomi Provinsi Lampung pada triwulan II 2024 berdasarkan tahun ke tahun tumbuh sebesar 4,80 persen, dan harus terus meningkat hingga akhir tahun.
"Dengan capaian itu menandakan program-program pembangunan di Provinsi Lampung mendukung pemulihan ekonomi dan menjaga stabilitas makro ekonomi. Sekaligus berkontribusi positif terhadap penurunan tingkat kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan. Sehingga sumber pertumbuhan ekonomi baru akan terus digali potensinya," tambahnya.