BI Lampung proyeksikan industri masih topang pertumbuhan ekonomi 2024

id Ekonomi lampung, pertumbuhan ekonomi lampung, industri lampung

BI Lampung proyeksikan industri masih topang pertumbuhan ekonomi 2024

Petani kopi di Kabupaten Lampung Barat tengah melakukan pemilahan biji kopi dengan kulit kopi menggunakan mesin pencacah. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Dan tentu di dalam investasi ada pertumbuhan industri di dalamnya yang digerakkan oleh sektor pertanian dan perkebunan
Bandarlampung (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung memproyeksikan bahwa sampai triwulan III dan IV 2024 sektor industri masih cukup menopang pertumbuhan ekonomi di daerah itu.
 
"Mengenai investasi di Lampung yang kami lihat masih positif, di mana pada Juli peningkatan didukung oleh kinerja penanaman modal dalam negeri mencapai 50 persen dari tahun sebelumnya. Dan tentu di dalam investasi ada pertumbuhan industri di dalamnya yang digerakkan oleh sektor pertanian dan perkebunan," ujar Ekonom Senior Bank Indonesia (BI) Perwakilan Lampung Fiskara Indawan di Bandarlampung, Rabu.
 
Ia mengatakan kinerja lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan tetap kuat mendukung kinerja perekonomian daerah dengan menyumbang 29,04 persen terhadap PDRB.
 
"Dan memang investasi terkait industri di Lampung ini terutama industri pengolahan hampir 80 persen merupakan pengolahan komoditas baik pertanian ataupun perkebunan, sebab disini banyak sekali komoditas unggulan daerah," katanya.
 
Ia melanjutkan pihaknya tetap optimistis pertumbuhan sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan terus meningkat serta mendukung industri pengolahan dan investasi.
 
"Kami optimistis karena pertumbuhan pertanian terus meningkat meski ada siklusnya, tapi secara umum sampai triwulan III dan IV ini masih bertumbuh. Jadi kami optimis pertumbuhan ekonomi Lampung di akhir tahun bisa mencapai 4,5-4,9 persen bahkan diharapkan bisa di atas batas 4,9 persen pertumbuhannya," ucap dia.
 
Menurut dia, untuk tetap menjaga kinerja sektor industri, dapat dilakukan beberapa upaya salah satunya dengan mendekatkan lokasi industri ke daerah produksi.
 
"Sangat positif sekali bila bisa mendekatkan industri ke daerah produksi komoditi, seperti kopi harganya meningkat dan pengaruh kenaikan harga kopi ini bukan hanya di penggilingan tapi sampai ke industri kopi," tambahnya.

Ia juga mengatakan pemaksimalan pengelolaan komoditas akan membantu menjaga perekonomian daerah tetap bertumbuh.
 
"Memang untuk di Lampung industri banyak yang cakupannya kecil, tetapi itu akan mampu meningkatkan pertumbuhan industri secara umum, dan kami lihat ke depan akan positif. Di Lampung ada tiga komoditas utama yang sudah menjadi penyokong pertumbuhan industri yaitu dari komoditas kopi, karet dan lada," kata dia.
 
Ia menceritakan, dalam kunjungannya ke perusahaan lada, terlihat bahwa permintaan dari luar negeri untuk komoditas lada asal Lampung sangat tinggi. Sehingga peningkatan kapasitas serta daya saing komoditas akan terus dilakukan untuk mendukung perekonomian daerah.
 
"Sampai triwulan III dan IV 2024 industri masih cukup menopang pertumbuhan ekonomi Lampung, sebab dari komoditas lada saja sudah banyak permintaan dan sampai tidak bisa terpenuhi permintaan itu. Jadi kita lihat ini positif selain ada komoditas karet juga masih terus prospektif," kata dia.
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI Lampung proyeksikan industri masih topang pertumbuhan ekonomi