Lampung Timur (ANTARA) - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung Roy Panagom Pardede mengatakan pengoperasian Bendungan Margatiga di Kabupaten Lampung Timur akan membantu mencegah intrusi air laut di lahan pertanian.
"Saat ini di peresmian elevasi area permukaan operasional bendungan memang belum sampai 22, sekarang masih sekitar kurang lebih elevasinya 17, nanti akan diisi bertahap," ujar Roy Panagom Pardede di Lampung Timur, Senin.
Ia mengatakan kehadiran Bendungan Margatiga akan bermanfaat bagi masyarakat di Kabupaten Lampung Timur serta Lampung Selatan, salah satunya melalui Daerah Irigasi (DI) Jabung Kiri.
"Karena Kabupaten Lampung Selatan dihilirnya sering terjadi intrusi air laut, sehingga dengan Bendungan Margatiga ini, air asin yang biasa masuk sekitar pertengahan tahun di musim kemarau karena pasokan air berkurang bisa dicegah masuk dengan air dari bendungan. Selain itu air ini pun bisa dimanfaatkan untuk pertanian melalui pompa," katanya.
Dia menjelaskan air laut yang ditahan masuk ke lahan pertanian, melalui aliran air dari Bendungan Margatiga, bisa mencegah juga potensi gagal tanam serta gagal panen.
"Sebab selama ini yang menjadi kendala di Lampung Selatan adalah air asin dari laut yang masuk ke lahan sawah, jadi tanaman padi yang ditanam menjadi kerdil," ucap Roy Panagom Pardede.
Ia menjelaskan kehadiran bendungan itu pun akan meningkatkan potensi penambahan luas panen, dan intensitas pertanaman padi dari sebelumnya satu kali tanam dapat menjadi dua kali tanam.
"Bendungan ini memang masih menggunakan teknologi seperti biasa, belum menggunakan teknologi canggih dengan menggunakan tiga pintu air radial banjir dan ada satu pintu sorong pengoperasian," tambahnya.
Menurut dia, Bendungan Margatiga merupakan bendungan paling hilir dalam Sekampung Sistem yang terdiri dari tiga bendungan.