Menag sebut Arab Saudi hanya beri kuota petugas haji 2.000 orang untuk 2024

id Haji,Petugas haji,Jamaah haji,Menag,kuota haji,raker dpr ri

Menag sebut Arab Saudi hanya beri kuota petugas haji 2.000 orang untuk 2024

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan paparan saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/9/2023). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa)

4.200 orang saja masih kelihatan bolong-bolong. Nah sekarang kita hanya dikasih kuota 2.000 tahun depan, kata dia
Jakarta (ANTARA) -
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan Pemerintah Arab Saudi hanya akan memberikan kuota petugas haji Indonesia sebanyak 2.000 orang untuk penyelenggaraan ibadah haji 1445 Hijriah/2024 Masehi.
 
"Saya tidak bisa membayangkan tahun depan, yang saya kira perlu bicara lebih serius, lebih detail karena kuota petugas kita itu hanya 2.000 tahun depan yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi," ujar Menag saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Senin.
 
Yaqut mengatakan kuota yang diberikan Arab Saudi tersebut tentu lebih kecil atau setengahnya dari kuota petugas haji pada penyelenggaraan haji 1444 Hijriah/2023 yang mencapai 4.200 orang.Sedikitnya kuota petugas haji, kata dia, akan menjadi masalah tersendiri dan berdampak pada pelayanan bagi jamaah. Apalagi kuota haji 1445 Hijriah/2024 yang diberikan Arab Saudi sama seperti penyelenggaraan tahun sebelumnya sebanyak 221 ribu orang.
Kondisi ini akan menjadi sebuah masalah, mengingat tahun depan porsi jamaah calon haji lanjut usia (lansia) masih tinggi.

"4.200 orang saja masih kelihatan bolong-bolong. Nah sekarang kita hanya dikasih kuota 2.000 tahun depan," kata dia.

Ia mengaku belum mengetahui dasar dari pemberian kuota petugas haji yang hanya 2.000 orang tersebut. Rencananya, Kemenag akan menggelar rapat bersama Kementerian Haji Arab Saudi untuk mempertanyakan hal tersebut.

"Itu yang akan kita tanyakan, kenapa kuota petugas hanya 2.000, sementara kuota jamaahnya sama 221 ribu. Jadi tentu ini akan menjadi problem tersendiri," kata Menag Yaqut.