BPBD Lampung Selatan catat 31 kejadian bencana Januari-Agustus 2023

id Lampung Selatan ,Jumlah bencana alam ,Angin kencang,bencana lampung selatan

BPBD Lampung Selatan catat 31 kejadian bencana Januari-Agustus 2023

Ilustrasi - Gelombang tinggi di perairan laut Lampung. ANTARA/Riadi Gunawan

Angin kencang atau puting beliung 20 kejadian, banjir 4 kejadian, tanah longsor 2 kejadian, tersambar petir 5 kejadian.
Lampung Selatan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung mencatat sebanyak 31 kali terjadi bencana, terhitung sejak 1 Januari sampai dengan Agustus 2023.
 
"Sesuai data yang ada pada kami, jumlah kejadian bencana dari bulan Januari hingga Agustus 2023 ada 31 kejadian bencana alam," kata Kepala BPBD Kabupaten Lampung Selatan Heri Bastian, saat dihubungi dari Pesisir Barat, Senin.

Ia mengatakan, bencana alam yang sering terjadi di Kabupaten Lampung Selatan tersebut yakni cuaca ekstrem angin puting beliung, dan tersambar petir.

"Angin kencang atau puting beliung 20 kejadian, banjir 4 kejadian, tanah longsor 2 kejadian, tersambar petir 5 kejadian," katanya pula.

Dia mengatakan, bencana alam yang sering terjadi yakni dampak dari cuaca ekstrem, dengan pihaknya telah mencatat sebanyak 20 kali terjadi angin kencang yang mengakibatkan rumah warga rusak.

"Angin kencang yang terjadi di Lampung Selatan sangat sering, bahkan merusak puluhan rumah warga," ujarnya lagi.

Pada bulan Juli 2023, pihaknya telah menangani kasus bencana alam berupa rumah roboh akibat cuaca ekstrem ini.

"Jadi pada bulan Juli kemarin kami mencatat ada dua lokasi kejadian rumah roboh, yakni yang pertama di Kecamatan Candipuro rumah rusak parah milik warga bernama Herman, dan di Kecamatan Tanjung Bintang rusak sedang milik Andi Nasution," kata dia.

Ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada, terutama ketika beraktivitas di luar, serta tetap mengikuti informasi dari sumber informasi kebencanaan resmi atau BMKG.

Dia juga meminta kepada seluruh masyarakat, petani dan nelayan untuk yang beraktivitas, agar selalu waspada akan potensi cuaca buruk, seperti angin kencang, sambaran petir, dan gelombang tinggi.
Baca juga: BNPB kunjungi lokasi bencana banjir di Lampung Selatan
Baca juga: Sembilan desa di Lampung Selatan dilanda banjir