Hampir sejuta orang telah terima vaksin COVID Sinopharm China

id vaksin COVID ,Sinopharm China,1 juta orang

Hampir  sejuta orang telah terima vaksin COVID Sinopharm China

Sebuah stan yang menampilkan kandidat vaksin virus corona dari China National Biotec Group (CNBG), sebuah unit dari raksasa farmasi milik negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), terlihat di Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) 2020, di tengah wabah COVID-19, di Beijing, China, Jumat (4/9/2020). (ANTARA/REUTERS/Tingshu Wang/aa.)

Beijing (ANTARA) - Hampir sejuta orang menerima vaksin COVID-19 eksperimental buatan China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) melalui program penggunaan darurat negara tersebut, menurut perusahaan terkait, Rabu.

China meluncurkan program penggunaan darurat pada Juli, yang sejauh ini mencakup tiga calon vaksin untuk pekerja esensial dan kelompok terbatas lainnya bahkan saat uji klinis untuk membuktikan keamanan dan keampuhan vaksin belum selesai.

Tidak ada reaksi buruk serius yang dilaporkan dari mereka yang menerima vaksin dalam program tersebut, kata Sinopharm melalui artikel di media sosial WeChat, yang mengutip wawancara pimpinan Liu Jingzhen baru-baru ini.

Dua calon vaksin yang dikembangkan oleh anak perusahaan Sinopharm China National Biotec Group (CNBG) dan satu vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech digunakan dalam program tersebut.

Belum jelas vaksin mana yang dimaksud Liu, dan pihak Sinopharm belum bersedia berkomentar.

Vaksin Sinopharm, yang menggunakan virus inaktif yang tidak dapat bereplikasi pada sel manusia untuk memicu respons imun, membutuhkan dua dosis, berdasarkan data registrasi uji klinis.

Vaksin eksperimental tersebut sedang menjalani uji klinis Fase 3 di luar negeri, yang melibatkan hampir 60.000 orang. Sampel darah lebih dari 40.000 partisipan diambil 14 hari setelah mereka menerima dosis kedua, bunyi artikel tersebut mengutip Liu, tanpa membocorkan jumlah dari masing-masing vaksin.

Di antara pekerja bangunan, diplomat dan mahasiswa yang pergi ke luar negeri usai mendapatkan vaksin Sinopharm, tak ada satupun yang terinfeksi, katanya.

Namun para ahli memperingatkan agar tidak menggunakan data tunggal dari program penggunaan darurat, tanpa hasil yang sebanding dari kelompok kontrol standar uji klinis, untuk menentukan keampuhan vaksin.

Sumber: Reuters