Yayasan TurunTangan dan Ballet.id salurkan bantuan seniman terdampak COVID-19

id seniman bantu seniman, TurunTangan, Ballet.id,covid-19, seniman,seniman covid

Yayasan TurunTangan dan Ballet.id salurkan bantuan seniman terdampak COVID-19

Relawan TurunTangan mendokumentasikan atraksi seni yang ditampilkan para pekerja seni di salah satu sanggar di wilayah Jakarta, Minggu (26/7/2020) (ANTARA/HO-TurunTangan)

Terkadang sebagian dari kita lupa kepada orang-orang yang terdampak seperti seniman-seniman ini
Jakarta (ANTARA) - Yayasan TurunTangan dan penari balet yang tergabung dalam wadah Ballet.id menyalurkan bantuan untuk seniman  terdampak pandemi COVID-19 di Jakarta, Minggu.

Azmi Kautsar, selaku relawan TurunTangan menjelaskan program yang dinamakan "Seniman Bantu Seminan"  ini sudah  kedua kalinya dilaksanakan berkerjasama dengan pekerja seni.

"Terkadang sebagian dari kita lupa kepada orang-orang yang terdampak seperti seniman-seniman ini. Saya berharap melalui program ini, solidaritas masyarakat bisa lebih terbangun untuk mereka yang terdampak pandemi," kata Azmi.
Baca juga: Riau gelar "Jalan-Jalan Virtual" untuk seniman saat pandemi


Sebelumnya, pada Mei 2020 TurunTangan bekerja sama dengan KitaBisa telah membagikan 1.000 paket sembako kepada pekerja seni yang terdampak pandemi di DKI Jakarta.

"Selain membantu kita juga memotivasi pekerja seni untuk bangkit dan bersemangat. Karena banyak orang-orang baik yang masih peduli dengan mereka selaku pelestari kesenian Indonesia," ujar Azmi.

Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Ditjen Kebudayaan, sedikitnya ada 40.081 seniman di Indonesia yang penghasilannya terdampak COVID-19.



Mereka yang berprofesi sebagai pekerja seni kini tak lagi bisa beraktivitas seperti biasanya karena adanya larangan kerumunan orang. Hal tersebut memaksa mereka tidak bisa menyelenggarakan kegiatan pertunjukan atau bahkan pelatihan seni.

Bahkan lomba dan festival yang rutin diselenggarakan sebagai sumber pendapatan kini pun tidak bisa diadakan lagi.

Ballet.id sebagai bagian dari ekosistem dunia tari di Indonesia, beranggotakan seniman balet juga merasakan dampak dari pandemi COVID-19. Untuk mengatasi hal itu, para penari balet menggalang  donasi untuk membantu para pekerja seni melalui kelas balet daring bernama "Masterclass: HeART for People".
Baca juga: Taufik Monyong minta maaf usai diperiksa soal video COVID-19


Mariska Febriyani selaku Co Founder dari Ballet.id menyebutkan, kelas balet ini  diselenggarakan sejak tanggal 20 Juni 2020 hingga 5 Juli 2020 dan diisi oleh delapan pebalet profesional sebagai pelatih.

"Kelas balet daring ini diikuti 270 peserta dari 23 negara di dunia, mereka belajar sekaligus berdonasi melalui kelas daring ini. Hasil donasi dari program 'Master Class' inilah yang kami distribusikan bersama relawan TurunTangan kepada pekerja seni yang terdampak COVID-19," kata Mariska.

Proyek kolaborasi ini bernama "Seniman Bantu Seniman", dilatarbelakangi oleh kegiatan donasi yang digalang oleh seniman balet  untuk seniman lainnya.

Kegiatan yang digelar selama dua hari tersebut dilaksanakan dengan mengunjungi langsung lima sanggar seni di DKI Jakarta.

"Lima sanggar tersebut antara lain Sanggar Silat Berase Petamburan, Sanggar Musik Diva Romesta, Sanggar Tari Puri Ranggapati, Sanggar Betawi Main Pukul Bandul, dan Sanggar Teater Anak Akar," kata Mariska.

Donasi sepenuhnya diberikan kepada sanggar untuk memberi manfaat kepada anggotanya. Sanggar akan mengelola dana yang diberikan untuk menjadi modal kembali berkarya, memulai usaha bersama, maupun disalurkan kepada anggota yang membutuhkan. Total donasi yang terkumpul dari kelas balet daring tersebut sebesar Rp35 juta.

Selain pemberian donasi, program Seniman Bantu Seniman juga mempersilahkan seniman yang sudah lama tidak unjuk gigi di panggung selama pandemi, kembali menampilkan kemampuannya dengan memainkan musik, tarian, nyanyian serta pertunjukan sebagai pengobat rindu.
Baca juga: 283 seniman Jogya terdampak pandemi diusulkan peroleh bantuan
Baca juga: Seniman Sunda gelar "cucurak" di tengah pandemi COVID-19