Empat hari setelah Natal, jumlah penumpang KA capai 3.043 orang

Bandarlampung (ANTARA) - Memasuki hari keempat setelah Natal 2019, jumlah penumpang kereta api yang datang dan berangkat melalui Stasiun KA Tanjungkarang, Bandarlampung, mencapai 3.043 orang.

"Jumlah penumpang setelah hari raya Natal ini agak sedikit mengalami penurunan dari hari sebelumnya. Tetapi jumlah penumpang selalu melebihi kapasitas tempat duduk yang disediakan," ujar Manager Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang, Sapto Hartoyo di Bandarlampung, Minggu

Menyambut  Tahun Baru 2020, PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah menyiapkan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia untuk mendukung kelancaran perjalanan masyarakat.

Khusus di Stasiun Tanjungkarang, total terdapat 4 KA reguler, yaitu KA Sriwijaya relasi Tanjungkarang-Kertapati, KA Rajabasa relasi Tanjungkaranf-kertapati, Kuala Stabas S8 dan S10 relasi Tanjungkarang-Baturaja.

PT. KAI Divre IV Tanjungkarang, untuk KA Sriwijaya relasi Tanjungkarang-Kertapati, telah menyiapkan 690 tempat duduk yang di bagi dua yaitu 206 tempat duduk kelas eksekutif, 444 tempat duduk kelas ekonomi dan total penumpang yait 650 orang.

Selain KA Sriwijaya, terdapat 3 kereta api lainnya, KA Rajabasa relasi Tanjungkarang-Kertapati, telah menyiapkan 530 tempat duduk dan penumpang yaitu 674 orang, Kereta Kuala Stabas S8 menyiapkan 448 tempat duduk dan penumpang 330 orang dan S10 relasi Tanjungkarang-Baturaja menyiapkan 448 tempat duduk dan penumpang 483 orang.

"Hampir di setiap KA jumlah tempag duduk terisi penuh, dan setiap pemberhentian stasiun ada penumpang yang turun dan naik," katanya

Sapto menjelaskan, untuk kedatangan kereta Kuala stabas S7 dan S9 relasi Baturaja-Tanjungkarang yaitu berjumlah 906 orang penumpang dari 896 tempat duduk yang tersedia.

Bila dihitung secara menyeluruh pada H+2 setelah perayaan natal 2019, jumlah tempat duduk yang di sediakan dari KA Rajabasa, KA Sriwijaya dan KA Kuala stabas S8 dan S10 yaitu 3.002, sedangkan penumpangnya 3.043 orang, jumlah ini lebih sedikit pada H+1 lalu yang mencapai 3.257 penumpang.

"Kalau turun hanya sedikit, tetapi secara keseluruhan. Masyarakat masih tetap menggunakan angkutan kerera api, sebagai moda transportasi utama,"katanya