Pol PP Bandarlampung bentuk tim atasi gelandangan

id pol pp apel, pol pp bandarlampung, tertibkan gelandangan

Pol PP Bandarlampung bentuk tim atasi gelandangan

Ilustrasi Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kota Bandalampung melakukan apel untuk memberikan pembinaan kepada anggota Pol PP yang bertugas di lapangan (FOTO:ANTARA Lampung/Ist))

...Besok akan kami turunkan tim ketertiban umum untuk menyisir lampu merah yang diduga menjadi tempat berkumpul gelandangan, pengemis, dan anak jalanan itu, kata Mansi...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Badan Polisi Pamong Praja Kota Bandarlampung membentuk tim untuk mengatasi gelandangan, pengemis, dan anak jalanan yang kian banyak dan dianggap meresahkan sebagian masyarakat Kota Tapis Berseri ini.

"Besok akan kami turunkan tim ketertiban umum untuk menyisir lampu merah yang diduga menjadi tempat berkumpul gelandangan, pengemis, dan anak jalanan itu," kata Sekretaris Banpol PP Kota Bandarlampung Mansi di Bandarlampung, Selasa.

Dia mengatakan, mereka yang tertangkap akan diserahkan ke Dinas Sosial Bandarlampung untuk mendapatkan pembinaan jika sampai tiga kali tertangkap akan diserahkan ke polisi.

"Kalau ibu-ibu yang bawa anak, memang pernah kami amankan tapi cuma satu kali dan sampai sekarang belum ada lagi yang tertangkap," kata dia lagi.

Ia melanjutkan, mereka yang tertangkap beberapa waktu lalu mengaku bahwa itu anaknya, namun jika kembali tertangkap akan diserahkan ke polisi untuk mengetahui apakah sewaan atau masuk pidana lain.

Menurutnya, anak jalanan dan gelandangan itu tinggal di wilayah Telukbetung, pihaknya mengetahui setelah tertangkap razia dan kebanyakan dari mereka pun tidak membawa KTP, sehingga hanya mengisi biodata saja.

Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Dinsos Kota Bandarlampung Muzairin Daud mengatakan, pihaknya selalu melakukan razia dan pembinaan terhadap anak jalanan, gelandangan, dan pengemis.

"Banyak kendala ketika kami sedang melakukan razia salah satunya, mereka ini cepat sekali menghilang ketika melihat mobil Dinsos atau Pol PP sedang berjalan," kata dia pula.

Ia melanjutkan, saat ini pihaknya saat melakukan razia tidak menggunakan mobil dinas melainkan mobil atau sepeda motor tanpa ada logo dinas.

"Kalau sekarang kami keliling pakai sepeda motor memberikan peringatan dan pembinaan untuk mereka yang menjadi peminta-minta, kalau masih juga melakukan hal itu kami angkut dan rehabilitasi," katanya.

Dia mengakui bahwa anak jalan, gelandangan, dan pengemis di Bandarlampung ini tidak terlalu banyak, hanya saja ada sejumlah titik yang diindikasi menjadi tempat berkumpul mereka.

Sejumlah warga terutama pengguna kendaraan bermotor mengaku terganggu dengan keberadaan mereka, karena bisa membahayakan bagi pengendara dan gelandangan tersebut manakala berada di jalan raya.  (Ant)