Jakarta (ANTARA) - Pemerhati anak Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto mendambakan anak-anak berangkat sekolah dengan bersepeda ria seperti dulu, seiring penerapan zonasi.
"Iya, memenuhi hak anak untuk belajar dengan gembira. Sekolah tidak terlalu jauh lagi, tidak perlu bermacet-macet di jalan," katanya, saat dihubungi dari Jakarta, Senin.
Saat ini, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) itu sedang berada di Lombok mengisi seminar tentang pendidikan anak usia dini (PAUD).
Baca juga: Pakar Pendidikan nilai persepsi keliru orang tua soal zonasi perlu diluruskan
Kak Seto menjelaskan sistem zonasi itu membuat anak-anak belajar di sekolah yang terdekat dengan tempat tinggalnya sehingga akses transportasi mudah.
Apalagi, kata dia, jika pada saat yang sama transportasi sepeda kayuh digalakkan kembali sehingga pemandangan seperti dulu, di mana pelajar bercengkarama di sepanjang jalan menuju sekolah di atas sepeda kumbang mereka.
"Tidak ada lagi, (anak sekolah) yang satu naik mobil mewah, satunya naik bus. Namun, ini mungkin berlaku untuk daerah-daerah tertentu, seperti Yogyakarta, Klaten," kata sosok kelahiran Klaten, Jawa Tengah itu.
Mengenai masih adanya pro-kontra masyarakat dengan penerapan aturan zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini, ia memaklumi karena kebijakan pasti menimbulkan reaksi dalam implementasinya.
Namun, pengajar Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma itu mengingatkan pemerintah untuk segera mengimbanginya dengan percepatan langkah pemerataan pendidikan.
Dengan sistem zonasi, kata dia, favoritisme dalam pilihan sekolah akan hilang karena tercipt sebuah kondisi, sekaligus keharusan bahwa seluruh sekolah negeri adalah favorit, karena didesain dan diselenggarakan dengan standar kelayakan yang sama.
Baca juga: Sistem zonasi hapuskan diskriminasi pendidikan
"Ide ini (zonasi) bagus. Tetapi, ide yang bagus juga harus konsekuen. Jangan sampai gagasan yang cemerlang ini tidak sesuai implementasinya di lapangan," katanya.
Diakui Kak Seto, masih ada sebagian orang tua yang merasa dirugikan dengan zonasi, karena beranggapan anak mereka sudah bersusah payah belajar dan berprestasi, namun tidak bisa melanjutkan ke sekolah yang berkualitas hanya karena persoalan jarak.
"Betul, anaknya menginginkan sekolah yang bagus, kan? Makanya, untuk mewujudkan hak anak bersekolah di sekolah yang ideal dan bagus, tolong Kemendikbud meningkatkan kualitas sekolah yang terdekat itu," kata Kak Seto.
Berita Terkait
Kak Seto minta orang tua jaga anak dari seksual "grooming online"
Rabu, 3 Agustus 2022 22:07 Wib
Kasus ayah cabuli anak tirinya, Kak Seto minta PN Semarang hukum maksimal
Selasa, 31 Mei 2022 20:07 Wib
Kak Seto sebut vaksinasi anak perlu untuk perlindungan
Selasa, 3 Mei 2022 19:43 Wib
Kecerdasan banyak ragamnya, orang tua perlu hargai setiap potensi anak
Jumat, 15 April 2022 4:45 Wib
Seto Nurdiantoro ditunjuk sebagai pelatih PSS
Minggu, 10 April 2022 5:34 Wib
"Hayya 2: Hope, Dream & Reality" segera rilis di bioskop Maret 2022
Minggu, 9 Januari 2022 8:56 Wib
Pelatih PSIM Seto Nurdiantoro minta waspadai motivasi PSMS Medan
Senin, 20 Desember 2021 5:31 Wib
Selalu "GEMBIRA", adalah tips hidup sehat dan awet muda ala Kak Seto
Rabu, 20 Oktober 2021 5:25 Wib