Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus melakukan pelatihan kepada petani yang ada di daerahnya membuat pupuk organik sebagai alternatif penyediaan pupuk, selain pupuk subsidi.
Pemprov Lampung latih petani bikin pupuk organik
"Karena tidak semua komoditas dapat pupuk subsidi diharapkan petani bisa membuat pupuk organik, sebagai alternatif sekaligus tambahan pupuk non- subsidi yang dipakai," ujar Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Tubagus M Rifki di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan oleh karena itu pemerintah daerah terus berupaya melakukan pelatihan kepada petani di daerahnya melalui Gapoktan dan penyuluh pertanian untuk membuat pupuk organik bagi pemenuhan kebutuhan pupuk.
"Untuk mendukung pembuatan pupuk organik kepada Dinas Pertanian kabupaten/kota secara stimulan, kami sudah membantu penyediaan alat uji pupuk organik dan anorganik," katanya.
Dia menjelaskan melalui bantuan alat uji pupuk organik tersebut, maka petani dapat memahami kandungan yang baik dalam pupuk organik yang dibuatnya sebelum diberikan kepada tanaman.
"Harapannya bantuan alat uji pupuk organik dan pelatihan pembuatan pupuk organik ini dapat dilanjutkan oleh pemerintah kabupaten dan kota agar petani semakin terampil," ucap dia.
Menurut dia, dalam kegiatan pelatihan tersebut, juga diberikan edukasi terkait kalender tanam, kadar pH tanah dan rekomendasi pupuk yang cocok digunakan.
"Tentu akan diberitahukan tentang kondisi pH tanah yang berbeda tiap daerah, untuk menentukan jenis pupuk. Seperti di Kabupaten Pesawaran akan berbeda dari Lampung Tengah jenis tanah dan penggunaan pupuknya, dan memang belum semua petani punya alat uji tanah ini, tapi minimal bisa dibantu oleh penyuluh pertanian," tambahnya.
Dia mengharapkan melalui pelatihan serta pemberian bantuan alat uji pupuk organik, petani di Lampung bisa membuat pupuk organik secara mandiri.