Pelaku bom panci sempat terpental, kemudian lari ke kantor kelurahan

id bom panci, ledakan bom di Bandung

 Pelaku bom panci sempat terpental, kemudian lari ke kantor kelurahan

Suasana ketika polisi mengamankan Kelurahan Arjuna yang menjadi tempat persembunyian pelaku peledakan. (Asep Firmansyah/antarajabar.com)

Bandung (Antara Lampung) - Salah seorang saksi mata peristiwa bom panci yang meledak di Taman Pandawa Jalan Arjuna Kota Bandung, Jawa Barat, yakni Syafii Nurhikmah menuturkan pelaku sempat terpental saat meledakkan bom tersebut.
         
"Pelaku sempat terpental oleh ledakan bom, lalu pelaku berdiri dan mengeluarkan pisau kemudian berlari ke arah kantor kelurahan (Kelurahan Arjuna) yang tidak jauh dari taman," kata Syafii di lokasi kejadian, Senin.
         
Syafii Nurhikmah yang tercatat sebagai siswa SMAN 6 Kota Bandung menuturkan insiden tersebut terjadi sekitar pukul 08.15 WIB saat ia bersama teman-temannya sedang mengikuti pelajaran olahraga di Taman Pandawa.
         
"Jadi awalnya kita lagi olahraga sebelum olahraga berakhir saya melihat si bapak itu (pelaku) duduk di motor. Saya jalan biasa tidak jauh dari itu meledak, saya lihat saya merasa kasihan saya mau membantu di belakang saya ada yang teriak itu bom, teroris," kata dia.
         
Usai terpental, kata dia, pelaku melarikan diri sambil membawa pisau. "Terus dia masuk ke kelurahan (Arjuna) masuk ruangan sebelah kiri diam dulu. Tidak lama kemudian setelah masuk itu dia sempat mengancam," kata dia.
         
Penuturan lainnya tentang bom panci tersebut juga diutarakan oleh Lutfi Muhammadtullah (17).
         
Saat itu, Lutfhi bersama teman-temannya mengejar pelaku hingga menuju kantor kelurahan Arjuna. Bahkan ia memberanikan diri untuk menantang pelaku.
         
"Saya ajak duel kalau mau buang pisau. Dia bilang kalau berani ke sini," katanya.
         
Di tempat yang sama salah satu petugas keamanan kelurahan Ardhan Elsawa (27) menuturkan, ia mendengar suara ribut dari warga untuk menangkap pelaku yang berlari ke arahnya.
         
"Saya dengar warga berteriak-teriak.. tangkap-tangkap. Otomatis bingung. Karena oleh saya dan petugas lain dijegal, ia masuk ke kelurahan dan mengayunkan pisau," katanya.
         
Saat pelaku masuk ke kantor Kelurahan, menurutnya di dalam kantor tersebut ada delapan orang, selain itu ada masyarakat sekitar enam orang yang tengah duduk di meja pelayanan untuk pembuatan E-KTP.
         
"Pas masuk, dia mengancam menyuruh staf untuk menunduk dan warga yang ada di dalam masuk ke ruangan staf langsung ditutup akses masuk. Saya coba mengejar, dia pergi ke atas, karena bawa senjata tajam, saya kemudian mengamankan staf dan warga yang ada di dalam, demi keselamatan mereka," kata dia.
         
Usai pelaku berada di lantai dua dan menyuruh pegawai serta masyarakat untuk keluar, ia kemudian menutup seluruh pintu staf yang ada di lantai bawah.
         
"Banyak berkas penting di dalam jadi saya amankan," katanya.
         
Tak lama berselang petugas dari kepolisian Polda Jabar dan Polrestabes Bandung langsung mengamankan sekitar lokasi Taman Pandawa dan Kelurahan Arjuna untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
         
Usai baku tembak dengan kepolisian, sekitar pukul 11.20 WIB pelaku berhasil dilumpuhkan, dan sekitar pukul 12.00 WIB pelaku meninggal dunia saat akan dibawa ke rumah sakit Sartika Asih, Kota Bandung.

ANTARA