Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Dua orang orang buruh pengangkut di Pelabuhan Panjang Kota Bandarlampung tewas keracunan gas, saat ingin mengangkut biji sawit dari kapal KM Orai.
"Penyebab insiden ini adalah gas amoniak yang berasal dari biji kelapa sawit yang ada di dalam kapal. Buruh ini menghirup gasnya sehingga terjadi insiden ini," kata dr Toni, petugas medis di Rumah Sakit Umum Dr H Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandarlampung, Selasa (27/10).
Dia menjelaskan, dari lima orang yang dibawa ke RSUDAM itu, tiga di antaranya dalam kondisi kritis dan dua orang meninggal dunia. Tiga orang yang tengah kritis itu, kini dirawat di Ruangan Kenanga.
Secara terpisah, Pewakilan Koperasi Tenaga Kerja Buruh Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Panjang, Adi mengatakan pihaknya selaku organisasi tempat bernaung para buruh di Pelabuhan Panjang itu, akan bertanggungjawab dengan ikut membantu korban yang meninggal dan dirawat rumah sakit.
"Kami tetap support terhadap anggota yang kena musibah ini. Hanya ada korban yang bukan anggota kami, yakni Udin, sopir di pelabuhan. Tapi kami upayakan mencari solusi yang terbaik," kata dia pula.
Terkait untuk proses hukum kejadian itu, pihaknya menyerahkan pada yang berwajib untuk menyelesaikan permasalah ini.
Nana (40), rekan korban menuturkan kejadian itu bermula saat KM Orai dari Kalimantan yang mengangkut biji kelapa sawit tiba di Pelabuhan Panjang untuk bongkar muat sekitar pukul 08.00 WIB, ada lima orang buruh pengangkut hendak mengangkat biji kelapa sawit yang ada di dalam kapal itu.
Namun, pada saat hendak mengangkut, lima orang tersebut pingsan di dalam kapal yang penuh dengan biji kelapa sawit asal Kalimantan tersebut.
"Melihat kejadian tersebut, dua orang yang mengetahuinya ingin membantu dengan menarik rekannya namun ikut pingsan. Sejumlah buruh lain akhirnya berhasil melakukan evakuasi para korban," kata dia.
Total korban dalam insiden ini mencapai tujuh orang, yaitu dua korban meninggal dunia yakni Jumen (34) warga Sukanemah Baru RT 01, Lampung Selatan, dan Udin (40) warga Jalan Baru Panjang Kelurahan Baruna.
Tiga buruh lainnya Tengnuri (36), Muhidin (28), dan Nuriti (30) yang juga mengalami keracunan gas, berada dalam kondisi kritis di ruang UGD RSUDAM.
Dua orang lainnya atas nama Rohaidin (35) dan Suhari (34), keduanya warga Panjang yang mengalami keracunan ringan, kini dirawat di Puskesmas Panjang.
Berita Terkait
Personel Polres Lampung Selatan amankan peringatan Hari Buruh
Rabu, 1 Mei 2024 10:20 Wib
Kemarin, kampanye akbar tiga paslon dan Partai Buruh
Jumat, 9 Februari 2024 7:43 Wib
Anies-Muhaimin: Jurnalis harus dapat hak normatif sebagai pekerja kantor
Selasa, 30 Januari 2024 6:14 Wib
Cekcok mulut berujung kematian, buruh rongsok jalani sidang di PN Tanjungkarang
Rabu, 3 Januari 2024 19:07 Wib
Prabowo menerima kunjungan KSPN untuk membahas nasib buruh
Rabu, 29 November 2023 23:54 Wib
Menaker: Gubernur umumkan UMP paling lambat 21 November 2023
Selasa, 14 November 2023 6:56 Wib
Apindo sebut ketentuan upah minimum harus dilandasi semangat bangun RI
Senin, 13 November 2023 14:31 Wib
Amankan aksi demo buruh, Polda Metro Jaya siapkan 6.520 personel
Senin, 2 Oktober 2023 7:42 Wib