Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Pembudidaya ikan di Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung masih dihantui rasa takut warna air laut yang kerap berubah warna, hingga nelayan merugi hingga Rp5 miliar.
"Air laut sekarang berubah warna coklat pekat, hingga setiap hari ribuan ikan di lautan mati," kata Ketua Forum Kerapu Lampung Ali Alhadar, di Bandarlampung, Rabu.
Daerah yang mengalami perubahan warna permukaan laut yakni Pantai Mutun, Hanura, dan Pantai Ringgung.
"Kami mohon melalui media ini, pemerintah Propinsi Lampung memberi arahan, langkah-langkah apa saja yang musti dilakukan oleh pembudidaya ikan di pantai tersebut," ujarnya.
Ia memaparkan setiap hari ikan-ikan di sekitar Teluk Lampung terus, pembubidaya mengalami kerugian hingga Rp5 miliar.
"Kami belum mendapatkan hasil uji lab dari pihak pemerintah, yang ada kami hanya merasa digelayuti ketakutan karena kerugian sudah di depan mata," katanya.
Sementara itu fenomena tersebut disebabkan bloomingnya Alga Cochlodinium Polykrikoides yang muncul pada spot-spot tertentu saat musim penghujan.
Penyelia laboratorium kualitas air Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, Muawanah, mengatakan, Alga Cochlodinium Polykrikoides sangat berlendir, dalam jumlah berlimpah di perairan dapat mengganggu dan menutupi insang ikan¿ikan yang dibudidayakan dalam karamba sehingga ikan mengalami mati lemas secara massal.
"Fenomena alam ini sudah terjadi sejak pertengahan bulan Oktober lalu, ikan-ikan budidaya dalam keramba banyak yang mati hingga menimbulkan kerugian bagi nelayan," katanya.
Alga Cochlodinium Polykrikoides adalah salah satu plankton kelas dinoflagellata yang termasuk dalam kategori Harmful Algal Bloom (HAB) dan berbahaya pada saat kondisi blooming atau berlimpah di perairan pantai atau laut.
Berita Terkait
KKP perkenalkan Keramba Jaring Apung SMART ramah lingkungan
Jumat, 18 Maret 2022 14:32 Wib
Kelola perikanan, warga Kampung Keramba bisa raup Rp20 juta per minggu
Rabu, 16 Februari 2022 6:55 Wib
Peneliti: Budi daya ikan nila di Danau Toba harus dipertahankan
Selasa, 21 Desember 2021 16:36 Wib
Keramba jaring apung di Danau Toba perlu diatur
Selasa, 16 November 2021 11:19 Wib
Wakil Bupati Pringsewu ingatkan jangan pasang keramba apung di Waduk Way Sekampung
Jumat, 24 September 2021 10:28 Wib
Lampung jadi sentra budi daya lobster
Jumat, 18 September 2020 14:42 Wib
10 ton ikan di Danau Maninjau mati, apa penyebabnya ?
Kamis, 30 Januari 2020 15:42 Wib
Gubernur Lampung panen perdana keramba jaring apung budidaya ikan dan udang Polinela
Selasa, 21 Januari 2020 18:19 Wib