Bandarlampung (ANTARA) -
PT PLN (Persero) terus melaksanakan pengecekan secara berkala pada Alat Pengukuran dan Pembatas (APP) atau kWh meter di persil (rumah) pelanggan, hal itu dilakukan, guna memastikan keamanan kelistrikan menjelang dan saat perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Sehingga dapat memberikan rasa nyaman bukan hanya untuk yang merayakan, tetapi juga bagi seluruh masyarakat di sekitarnya.
Saleh Siswanto General Manager PLN UID Lampung, dalam keterangannya di Bandarlampung, Selasa, menjelaskan, tren pemakaian listrik akan mengalami peningkatan menjelang perayaan natal dan setelah tahun baru.
"Mendukung hal itu, PLN siap mengamankan pasokan listrik untuk perayaan natal dan tahun baru. Kami berikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat yang merayakan dan sekitarnya," ujar Saleh.
Menurutnya, peningkatan listrik itu dipicu dari berbagai aktivitas yang dilakukan masyarakat. Diantaranya, sebagian masyarakat mempersiapkan perayaan dengan membuat kue, mendekorasi rumah, memasang lampu-lampu hias, menggunakan sound system serta aktivitas lain yang menggunakan peralatan listrik.
"Sesuai amanat Undang-Undang Ketenagalistrikan, PLN wajib memberikan rasa aman dan nyaman bagi semua pengguna listrik dan masyarakat sekitarnya. Sehingga, sangatlah perlu dilakukan pemeriksaan terhadap APP atau KWh meter yang terpasang di rumah-rumah warga," terang Saleh.
Dalam pemeriksaan tersebut, PLN memastikan kWh meter sebagai alat ukur dan Miniature Circuit Breaker.(MCB) sebagai alat pembatas masih berfungsi normal dan aman bagi pelanggan dan sekitarnya. Melalui pengecekan dan pemeriksaan kWh Meter, PLN dapat secara dini mengetahui potensi-potensi bahaya korsleting listrik (arus pendek) yang dapat memicu kebakaran.
"Dalam hal pemeriksaan terhadap kWh meter di rumah atau persil pelanggan, PLN memastikan kWh meter dan MCB atau termis berfungsi baik sebagai pengukur dan pembatas arus listrik," ujarnya.
Saleh menegaskan, batas kewenangan PLN adalah mulai dari gardu distribusi hingga ke kWh meter. Sedangkan instalasi listrik setelah kWh meter menjadi hak dan kewenangan pelanggan. Sehingga perangkat KWh meter dan MCB yang terpasang di rumah pelanggan merupakan aset PLN.
Kendati demikian, Saleh mengajak kepada pelanggan PLN untuk bersama-sama menjaga, mengawasi dan juga melaporkan ke PLN jika ada masalah kelistrikan.
"Jika ada masalah kelistrikan, jangan mengutak-atik kWh meter sendiri kecuali dilakukan oleh petugas resmi PLN, karena selain bahaya juga termasuk dalam pelanggaran. Segera melapor ke PLN melalui PLN Mobile atau Call Center 123," tegasnya.
Selain itu, Saleh juga menyampaikan, PLN UID Lampung juga tengah gencar melakukan program penggantian kWh meter kategori tua, buram dan rusak (macet). Pelaksanaan program penggantian kWh meter untuk memastikan keakuratan terhadap pengukuran pemakaian energi listrik.
"Program penggantian kWh meter ini gratis atau tidak dipungut biaya, masyarakat tidak perlu khawatir jika ada petugas PLN yang mendatangi rumah. Cukup mintakan kepada petugas untuk menunjukkan identitas dan surat tugasnya," pungkasnya.
Berita Terkait
PLN Lampung pastikan listrik aman untuk nonton semifinal Piala Asia
Senin, 29 April 2024 23:32 Wib
Polisi tertibkan pengendara sepeda listrik
Minggu, 21 April 2024 8:04 Wib
Lebaran usai, SPKLU tetap layani pengguna mobil listrik di Lampung
Sabtu, 20 April 2024 5:22 Wib
Auditor: Keberadaan SPKLU di Lampung bantu pengguna mobil listrik selama Lebaran
Senin, 15 April 2024 15:06 Wib
Puluhan pemudik pengguna mobil listrik nyaman ngecas di rest area JTTS
Kamis, 11 April 2024 16:33 Wib
PLN siapkan 20 SPKLU di Lampung untuk layani kendaraan listrik para pemudik
Selasa, 9 April 2024 13:03 Wib
PLN catat 1.299 SPKLU siap layani pengguna mobil listrik di arus mudik
Selasa, 9 April 2024 4:22 Wib
PLN Lampung siap amankan pasokan listrik jelang Lebaran
Minggu, 7 April 2024 15:27 Wib