Dirut sebut Pertamina berperan seimbangkan kebutuhan dan transisi energi

id Dirut pertamina,Pertamina,Transisi energi

Dirut sebut Pertamina berperan seimbangkan kebutuhan dan transisi energi

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nickey Widyawati saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR di Jakarta, Senin (2/10/2023) ANTARA/Maria Cicilia Galuh

Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina memiliki tiga peran strategis untuk memenuhi kebutuhan energi sekaligus menjalankan transisi energi.

Nicke menyebut, tiga peran strategis Pertamina terdiri dari menjaga ketahanan energi Indonesia, mengoptimalkan sumber daya dalam negeri dan transisi energi menuju net zero emission atau emisi nol karbon.

"Ketahanan energi ini, merupakan katalis dari pertumbuhan ekonomi suatu negara dan Indonesia memiliki target pertumbuhan ekonomi yang agresif dan tingkat inflasi yang ditahan rendah. Jadi ketersediaan energi ini sangat penting," ujar Nicke dalam Rapat Dengan Pendapat bersama Komisi VI DPR di Jakarta, Senin

Nicke menyampaikan, pada 2060 minyak bumi dan gas masih ada dalam lingkup Pertamina. Namun, porsinya secara signifikan akan sangat berkurang.

Lebih lanjut, strategi kedua adalah mengoptimalkan sumber daya dalam negeri untuk kemandirian energi. Langkah yang dilakukan adalah dengan mengurangi defisit neraca perdagangan Migas dengan meningkatkan penggunaan sumber energi dalam negeri.

"Kita coba berbagai hal selain EBT, kita juga gunakan bahan bakar nabati yang kali ini sudah kita kembangkan dan sudah jadi
mandatory, di mana Indonesia punya potensi yang sangat besar untuk meningkatkan portfolio dari bio energi," kata Nicke.

Nicke juga mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dan transisi energi, tidak cukup hanya dengan menurunkan legasi dari bisnis, mengembangkan EBT serta produk rendah karbon

Menurut Nicke, untuk mencapai nol karbon maka harus dilakukan
emission negative initiative yaitu carbon capture storage dan nature based solution

"Kedua hal ini yang akan mencapai perubahan signifikan dari net zero sehingga tidak perlu semuanya harus bergeser ke EBT. Jadi tetap ada fosil energi tapi kita kendalikan betul agar tidak menimbulkan emisi yang cukup besar," ujar Nicke.