masyarakat agar gunakan masker guna cegah ISPA

id Antisipasi ISPA, masker cegah ISPA, El Nino Lampung, antisipasi El nino

masyarakat agar gunakan masker guna cegah ISPA

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung Reihana saat memberi keterangan terkait ISPA di musim kemarau. Bandarlampung, Selasa (15/8/2023). ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung Reihana menyarankan masyarakat yang ada di daerah itu untuk menggunakan masker guna mencegah terjangkit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada musim kemarau.

"Sekarang memang sudah tidak diwajibkan lagi untuk menggunakan masker karena situasi sudah membaik. Akan tetapi kalau memang merasa kurang enak badan, disarankan untuk mengenakan masker," ujar Reihana di Bandarlampung, Selasa.

Ia mengatakan penggunaan masker juga dapat digunakan untuk mengantisipasi diri terjangkit penyakit ISPA.

"Ini akan terjadi fenomena iklim El Nino yang mengakibatkan kekeringan dan di masa seperti ini penyakit ISPA biasanya sering terjadi di tengah kita, seperti yang dilihat di DKI Jakarta juga sudah sangat banyak terkena," ucapnya.

Selain mengenakan masker, lanjutnya, masyarakat pun dianjurkan untuk tetap menjaga stamina tubuh selama musim kemarau berlangsung agar tidak mudah terjangkit penyakit.

"Kita sarankan dalam situasi seperti ini harus terus jaga stamina tubuh dan jangan lupa untuk memperbanyak minum air putih juga karena di musim panas seperti ini bisa menimbulkan dehidrasi," katanya.

Menurut dia, prilaku hidup bersih dan sehat menjadi cara utama untuk menjaga kesehatan tubuh di berbagai kondisi salah satunya saat musim kemarau.

"Prilaku hidup bersih dan sehat ini yang utama agar bisa terhindar dari penyakit. Lalu untuk anak-anak jangan lupa juga untuk mengejar imunisasi supaya terhindar dari berbagai penyakit," tambahnya.

Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) Positif menguat sehingga membuat musim kemarau tahun ini menjadi lebih kering dan curah hujan dalam kategori rendah hingga sedang.

Puncak kemarau kering tersebut diprediksi akan terjadi pada Agustus hingga awal September 2023 dengan kondisi akan jauh lebih kering dibanding tahun sebelumnya.