Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membuka pameran dan lomba burung berkicau Gubernur Lampung Cup 2024, di halaman Kantor Gubernur Lampung, Minggu.
Gubernur Arinal menyebutkan bahwa memelihara burung merupakan salah satu hobi yang saat ini banyak ditekuni oleh masyarakat Indonesia.
"Berangkat dari banyaknya masyarakat yang memelihara burung, maka banyak diadakan perlombaan burung di Indonesia," katanya pula.
Menurutnya, di belahan barat, orang lebih fokus pada pencarian dan identifikasi burung untuk menentukan jenis burung, kemudian menghitung populasi burung tersebut.
Sementara di Indonesia, katanya lagi, penggemar burung yang dikenal dengan sebutan kicau mania lebih memperhatikan estetika suara yang dikeluarkan burung, serta bentuk atau postur tubuh burung.
Kebiasaan masyarakat Indonesia memelihara burung sudah ada sejak lama. Saat itu, burung kicau hanya dijadikan sebagai "klangenan", yaitu burung dipelihara untuk kebutuhan hiasan rumah saja.
Bahkan di tahun 1973, terbentuklah PBI (Pelestarian Burung Indonesia). PBI merupakan cikal bakal terselenggaranya lomba, hingga organisasi perburungan. Tiga tahun kemudian, kontes burung berkicau pertama kali diadakan, yaitu pada 1976.
Saat itu, tujuan dilakukannya kontes adalah untuk meramaikan pasar burung, merangsang penggemar baru, hingga meningkatkan penjualan burung yang dipasarkan.
Saat ini habitat ratusan burung di Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung terancam punah. Penyebab utama, antara lain ekosistem dan kelestariannya mulai terganggu. Hal tersebut menyebabkan populasi burung tidak dapat bereproduksi secara wajar. Padahal dengan melestarikan burung maka diperoleh manfaat yang tidak kecil.
"Lomba burung yang dilaksanakan hari ini saya harapkan bukan hanya menjadi ajang penyalur hobi semata, tapi juga menjadi aktivitas ekonomi yang bisa diandalkan. Namun, semangatnya tetap semangat pelestarian," ujar Gubernur lagi.
Kegemaran atau hobi untuk memelihara burung berkicau dari waktu ke waktu terus meningkat peminatnya. Hal ini disebabkan kegemaran dan hobi terhadap satwa, tumbuh dan berkembang mulai dari masyarakat biasa hingga pejabat, tidak hanya ditingkat kabupaten/kota tetapi juga di tingkat nasional, sehingga tidaklah mengherankan apabila dukungan serta semangat untuk mengadakan perlombaan, terhadap burung kicauan sangat tinggi di kalangan masyarakat, khususnya lomba jenis burung, seperti burung murai batu, kacer, lovebird, kenari, cucak ijo, dan konin.
"Lampung sebagai provinsi dengan luas hutan yang cukup luas, tentu memiliki ragam flora dan fauna yang harus tetap kita jaga. Namun, pengelolaan dan pemeliharaan yang bernilai ekonomis juga tetap bisa dijalankan. Harapannya itu bisa seiring sejalan dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju Lampung Berjaya," kata Arinal.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur juga menyerahkan piagam penghargaan kepada 12 penerima, atas partisipasi serta dedikasi dalam upaya konservasi menjaga pelestarian burung berkicau di dalam peningkatan ekonomi kreatif menuju masyarakat Lampung Berjaya.
Penerima piagam penghargaan tersebut, di antaranya Ketua BnR Lampung, Ketua Ronggolawe Lampung, Korwil APBN Lampung, Ketua RGN Lampung, Ketua Siger Lampung, Ketua B16 Lampung, Ketua Oriq Jaya Lampung, Ketua RI Lampung, Ketua PBI Lampung, Paguyuban Coklatan Lampung, Paguyuban Metro Bersatu serta Paguyuban Lampung Timur Tim.
Baca juga: Hari Bhayangkara Ke-77, Polda Lampung gelar lomba burung kicau
Gubernur Lampung buka pameran dan lomba burung berkicau
Berangkat dari banyaknya masyarakat yang memelihara burung, maka banyak diadakan perlombaan burung di Indonesia.