Pemkot Bandarlampung libatkan BUMN dan swasta kelola sampah pesisir

id Lampung,Bandarlampung,Sampah,sampah bandarlampung

Pemkot Bandarlampung libatkan BUMN dan swasta kelola sampah pesisir

Ribuan masyarakat bergotong royong membersihkan sampah yang menumpuk di Pantai Sukaraja, Bandarlampung. ANTARA/Dian Hadiyatna

Ya, kami segera lakukan kerja sama pengelolaan sampah di pesisir dengan pihak ketiga.
Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung, bakal melibatkan salah satu bank dari badan usaha milik negara (BUMN) dan juga perusahaan swasta untuk melakukan pengelolaan sampah di kawasan pesisir.

"Ya, kami segera lakukan kerja sama pengelolaan sampah di pesisir dengan pihak ketiga, salah satunya bank dari BUMN dan swasta," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandarlampung Budiman P Mega, di Bandarlampung, Minggu.

Ia mengatakan, DLH dan dua perusahaan tersebut telah bertemu dan melakukan pembicaraan soal penanganan sampah tersebut. 
Namun, pengelolaan sampah di wilayah pesisir juga membutuhkan kerja sama dari semua pihak termasuk masyarakat setempat.

"Kami terus melakukan sosialisasi dengan masyarakat, agar mereka dapat memilah sampah, dan ada tempatnya di sana sebelum dihargai dan kelola oleh dua perusahaan itu," kata dia lagi.

Setelah, dilakukan pemilahan tentunya masyarakat bisa menjualnya ke bank sampah yang ada di kota ini, untuk mendapatkan keuntungan lainnya.

"Ada sekitar 15 bank sampah di kota ini, nanti sampah-sampah bisa dilarikan ke sini, kemudian yang mengelola dua perusahaan yang kami libatkan dalam pengelolaan sampah ini," kata dia pula.

Selain itu, pihaknya juga untuk permasalahan sampah di Pantai Sukaraja, DLH Bandarlampung juga sudah melakukan diskusi dengan masyarakat setempat untuk menata wilayah tersebut agar tidak kumuh.

"Ke depan, kami akan tanam pohon, lalu membuat taman di sana. Tapi dengan catatan masyarakat harus sama-sama menjaganya, jangan sampai tidak dirawat atau malah dirusak," kata dia lagi.

Di sisi lain, ia pun meminta kepada masyarakat Bandarlampung untuk bisa juga ikut peduli terhadap lingkungan dan memilih sampah mana yang masih layak didaur ulang dan tidak.

"Minimal hal ini kalau dilakukan bisa mengurangi sampah-sampah rumah tangga yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung yang saat ini mencapai 800 ton per harinya," kata dia.
Baca juga: Seribuan orang ikut bersihkan Pantai Sukaraja Bandarlampung
Baca juga: DPRD Lampung harap tak saling lempar wewenang masalah sampah