Gubernur ajak UMKM pangan Lampung manfaatkan digitalisasi pemasaran

id UMKM Lampung, UMKM pangan Lampung, digitalisasi umkm, ekonomi Lampung

Gubernur ajak UMKM pangan Lampung manfaatkan digitalisasi pemasaran

Ilustrasi- UMKM pangan dari komoditas lokal asal Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

UMKM ini harus diupayakan untuk naik kelas di era tatanan baru melalui UMKM go digital, terutama untuk UMKM pangan yang mengelola berbagai komoditas yang ada di daerah, kata Gubernur
Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengajak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pangan di daerahmya memanfaatkan digitalisasi dalam pemasaran produk.

"Salah satu upaya memulihkan ekonomi adalah melalui penguatan sektor UMKM, sebab dengan pulihnya UMKM juga berimplikasi pada sektor penguatan daya beli rumah tangga," ujar Arinal Djunaidi, di Bandarlampung, Rabu.

Untuk itu ia mendorong pelaku UMKM, khususnya pengelola pangan, untuk memanfaatkan digitalisasi pemasaran.

"UMKM ini harus diupayakan untuk naik kelas di era tatanan baru melalui UMKM go digital, terutama untuk UMKM pangan yang mengelola berbagai komoditas yang ada di daerah," kata Gubernur Arinal.

Ia menjelaskan produksi dan pemasaran produk UMKM pangan yang tidak disentuh oleh digitalisasi akan terus stagnan, namun jika memanfaatkan digitalisasi maka memiliki nilai tambah.

"Pesatnya perkembangan e-commerce atau marketplace tentu bisa menjadi katalisator dan ruang pemasaran yang cukup baik, karena UMKM pangan dapat memanfaatkan teknologi digital itu sebagai sarana berdagang, promosi hingga dapat memberikan harga produk yang lebih terjangkau," tambahnya.

Menurut dia, diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak untuk mencapai hal tersebut.

"Butuh kerja sama semua pihak untuk mendorong digitalisasi UMKM pangan. UMKM pangan ini harus terus diperhatikan karena memiliki peran penting dalam menjalankan hilirisasi produk pertanian serta ekonomi kerakyatan," ucap dia lagi.

Pemprov Lampung terus berupaya memajukan UMKM di bidang pangan. Berdasarkan data perkembangan sektor koperasi dan UKM, jumlah UMKM di provinsi tersebut tercatat mencapai 192.234 unit, yang terdiri dari usaha mikro 182.655 unit, usaha kecil sebanyak 9.303 unit, dan usaha menengah sebanyak 276 unit.