DKP Lampung: Pengendalian mutu kunci ekspor produk perikanan

id Perikanan Lampung, ekspor olahan perikanan, pengendalian mutu

DKP Lampung: Pengendalian mutu kunci ekspor produk perikanan

Ilustrasi- Hasil perikanan berupa udang yang akan digunakan sebagai bahan baku produk olahan ikan di Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Pengolah produk perikanan di Lampung ada 900 orang, dan telah ada yang melakukan ekspor dan menjadi produk unggulan kita, salah satunya pengolahan kulit ikan patin menjadi makanan ringan, katanya
Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung, Liza Derni mengatakan pengendalian mutu menjadi kunci penting kelancaran pelaksanaan ekspor produk perikanan milik industri kecil menengah (IKM) perikanan Lampung.

"Pengendalian mutu dari setiap produk olahan ikan ataupun produk perikanan menjadi hal wajib yang harus diperhatikan ketika ingin melaksanakan ekspor," ujar Liza Derni, di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan, dengan adanya pengendalian mutu pada setiap produk perikanan ataupun olahan ikan akan memberi jaminan kualitas dari setiap produk yang hendak dipasarkan.

Baca juga: DKP Lampung: Pakan mandiri membantu sejahterakan pembudidaya

"Ini untuk menjamin kualitas dari segi higienis dan mutu yang lainnya, karena itu kita juga fasilitasi untuk pengendalian mutu, uji laboratorium, sertifikasi SNI jadi produk-produk IKM perikanan Lampung bisa bersaing dengan unit pengolahan ikan dalam melakukan ekspor," katanya.

Dia melanjutkan, di Lampung saat ini telah banyak pengolah produk perikanan dengan jumlah pengolah aktif berkisar 900 orang.

"Pengolah produk perikanan di Lampung ada 900 orang, dan telah ada yang melakukan ekspor dan menjadi produk unggulan kita, salah satunya pengolahan kulit ikan patin menjadi makanan ringan," katanya.

Baca juga: DKP Lampung mulai edukasi ekonomi biru gali potensi maritim

Menurutnya, dengan adanya sertifikasi dan pengawasan pengendalian mutu perikanan dapat membantu produk olahan ikan Lampung untuk dipasarkan secara luas.

"Jadi kita memang terapkan konsep ekonomi biru, semua terpakai tidak ada yang terbuang, dan tidak ada lagi sampah, dari kulit ikan sampai daging kita olah jadi produk unggulan dengan tetap mempertahankan budidaya yang berkelanjutan dan kualitas produk yang baik," ucapnya.