Tanding tanpa penonton serasa sesi latihan, ujar Nemanja Matic

id liga inggris,manchester united,nemanja matic,leicester,boxing day

Tanding tanpa penonton serasa sesi latihan, ujar Nemanja Matic

Gelandang Manchester United Nemanja Matic (kanan) dan bek Aaron Wan-Bissaka melakukan pemanasan jelang laga lanjutan Liga Inggris melawan Southampton di Stadion St. Mary's, Southampton, Inggris, Minggu (29/11/2020). (ANTARA/REUTERS/POOL/Naomi Baker)

Jakarta (ANTARA) - Gelandang Manchester United, Nemanja Matic, menganggap pertandingan tanpa penonton yang dijalani timnya hampir enam bulan terakhir di tengah pandemi COVID-19 serasa sesi latihan biasa.

Sejak musim 2019/20 dilanjutkan pada pertengahan Juni lalu, MU selalu bertanding di hadapan tribun Old Trafford yang kosong.

Awal bulan ini, sejumlah klub Liga Premier Inggris diperbolehkan mengisi tribun stadion mereka hingga maksimal 2.000 penonton, tetapi tidak termasuk MU sebab Manchester tergolong wilayah yang angka kasus COVID-19 masih tinggi.

Baca juga: Brendan Rodgers pastikan Jamie Vardy bisa lakoni Boxing Day kontra MU

"Semuanya berakhir menjadi pertandingan yang terlihat seperti salinan suasana sesi latihan," kata Matic kepada harian Serbia Vecernje Novosti sebagaimana dikutip oleh Reuters, Jumat.

"Pandemi ini telah membuat keadaan jauh berbeda dan saya yakin Liverpool tidak akan kalah 2-7 dari tuan rumah Aston Villa jika suporter hadir."

"Sepak bola bertahan, liga juga berjalan, tetapi jujur saya sangat merindukan riuh rendah reaksi dari tribun penonton," ujarnya menambahkan.

Belakangan, protokol baru yang diberlakukan pemerintah Inggris membuat sejak Boxing Day atau Sabtu (26/12), membuat hanya Liverpool dan Everton saja tim yang tersisa diperbolehkan bermain dengan penonton.

Baca juga: Solskjaer inginkan timnya hentikan tren "comeback" tandang MU

Itu artinya Matic dkk akan kembali tampil dalam "sesi latihan" ketika melawat ke Stadion King Power menghadapi Leicester City untuk rangkaian laga Boxing Day pada Sabtu (26/12).

Pertandingan itu tak ubahnya menjadi perebutan posisi kedua klasemen, sebab MU menduduki urutan ketiga dengan jarak hanya satu poin di bawah Leicester (27).

MU punya modal gemilang berupa sapu bersih kemenangan tujuh laga tandang Liga Inggris musim ini, yang bahkan rentetannya mencapai angka 10 pertandingan sejak musim lalu.

Jika menang mereka bukan saja memangkas jarak jadi hanya dua poin dari Liverpool (31) yang ada di puncak, tetapi juga menyamai rekor kemenangan 11 laga tandang beruntun yang dimiliki Chelsea pada April-Desember 2008 dan Manchester City (Mei-Desember 2017).