Kemenparekraf bantu paket bahan pokok buat pelaku pariwisata di Mojokerto Jatim

id Mojokerto, pariwisata, industri mojokerto, pariwisata mojokerto, COVID-19,wisata mojokerto

Kemenparekraf bantu paket bahan pokok buat pelaku pariwisata di Mojokerto Jatim

Pemberian bantuan kepada pelaku usaha pariwisata akibat terdampak virus corona atau COVID-19 di Kabupaten Mojokerto (Antarajatim/Pemkab Mojokerto/IS)

Sebanyak 398 paket bantuan bahan pokok diserahkan buat para pelaku usaha terdampak COVID-19 di Kabupaten Mojokerto
Mojokerto (ANTARA) - Pelaku usaha pariwisata di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menerima bantuan paket bahan pokok dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.

Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Mojokerto Amat Susilo di Mojokerto, Selasa, mengatakan terdapat sebanyak 398 paket bantuan bahan pokok diserahkan kepada para pelaku usaha yang terdampak COVID-19 di Kabupaten Mojokerto.

"Mereka adalah 217 pelaku usaha hotel, 19 pelaku usaha rumah makan restoran kafe, 47 pelaku usaha rekreasi, 3 pelaku usaha travel, 13 pelaku usaha kebugaran, 81 pelaku usaha kios PKL di lokasi wisata, dan 18 perajin suvenir," katanya.

Ia mengatakan saat ini Pemkab sedang mendata penerima bantuan dari kalangan pelaku usaha.

"Kami data terus bantuan bagi para pelaku usaha yang terdampak COVID-19. Hari ini juga ada 154 paket bantuan dari Provinsi Jawa Timur bagi teman-teman seniman dan budayawan di Kabupaten Mojokerto," ujarnya pula.
Baca juga: Saluran pipa wisata Air Panas Pacet Mojokerto putus diterjang banjir


Menurutnya, pemerintah sedang mempersiapkan tatanan new normal, yang beberapa hari ini akan dilakukan dengan membuka tempat pariwisata.

"Namun sebelum itu, diatur dulu protokol kesehatan agar bisa diterapkan dengan baik. Kami tunggu kebijakan pemerintah untuk penerapan new normal," katanya.

Bupati Pungkasiadi pada arahannya menyampaikan, saat ini Pemerintah Kabupaten Mojokerto masih menunggu instruksi pusat terkait pembukaan kembali tempat pariwisata jika new normal telah diterapkan.

"Masalah COVID-19 belum dapat dipastikan kapan selesainya, sehingga pusat dan daerah harus paralel bangkit bersama menciptakan iklim kondusif," katanya.

Ia mengatakan, rencana pelaksanaan new normal akan sangat membutuhkan koordinasi, kolaborasi, dan kerjasama antara pemerintah dan pemangku kepentingan.

"Kapan pariwisata bisa dibuka, kami tunggu instruksi dari pusat. Atau kami dapat membuka lebih dulu, namun dengan memperhatikan protokol kesehatan yang maksimal disertai dengan inovasi-inovasi," katanya.

Di Kabupaten Mojokerto jumlah pasien positif COVID-19 sebanyak 38 orang dan yang berhasil disembuhkan sebanyak 5 orang.