Pelaku UMKM berinovasi produksi masker tapis Lampung saat pandemi COVID-19

id Corona, masker, tapis Lampung

Pelaku UMKM berinovasi produksi masker tapis Lampung saat pandemi COVID-19

Salah seorang pembeli masker tapis Lampung, tengah menggunakan modifikasi masker milik UMKM Lampung, Bandarlampung, Sabtu 16/5/2020 (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Bandarlampung (ANTARA) - Pelaku UMKM tapis Lampung berinovasi menggabungkan kain tapis Lampung menjadi produk masker guna bertahan di tengah pandemi COVID-19.

"Pandemi COVID-19 sangat berpengaruh bagi kelangsungan usaha pelaku UMKM, sehingga untuk bertahan saya membuat inovasi masker kain tapis Lampung," ujar pelaku UMKM Lampung, Novi di Bandarlampung, Sabtu.

Ia mengatakan ide memodifikasi produk fesyen tapis menjadi masker tapis ia dapatkan tiba-tiba, sebab kondisi pandemi COVID-19 sempat membuat produksi produk fesyen tapis miliknya berhenti.

"Saat pertama kali Provinsi Lampung mengkonfirmasi kasus positif COVID-19, produksi sempat terganggu sebab banyak pesanan dibatalkan sedangkan sebagian produk telah telanjur dibuat, sehingga saya berpikir untuk membuat sebuah inovasi agar dapat membayar gaji karyawan," ujarnya.

Ia menjelaskan awal mula untuk bertahan di tengah pandemi COVID-19 dirinya membuat produk masker dengan model seperti lazim di jual di pasaran, namun ia mencoba memadupadankan kain tapis agar terlihat lebih modis.

"Di tengah produksi saya memetakan ternyata segmen pasar saya tidak hanya masyarakat awam yang butuh masker untuk kesehatan, namun masyarakat yang ingin tetap "fashionable" meski wajah tertutup masker sehingga saya mencoba menggunakan stok kain tapis untuk dibuat menjadi masker," ucapnya.

Menurutnya, masker tapis Lampung hasil modifikasinya yang belum lama ia produksi kini telah di produksi hingga 10 lusin lebih, dengan harga Rp15.000 per buah.

"Produksi masker tapis Lampung memang belum lama, dan produksi saat ini baru 10 lusin lebih, dan dijual dengan harga Rp15.000 per buah, dengan motif tapis Lampung, celugam Lampung Barat serta batik Lampung, sebagai pelaku UMKM dibidang kerajinan tangan dan fesyen kita harus lebih mudah beradaptasi dengan kondisi sebab banyak yang bergantung kepada kita," ucapnya.