Bandarlampung (ANTARA) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung dr Lukman Pura mengatakan bahwa penggunaan masker dapat mengurangi risiko tertular infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) selama musim kemarau berlangsung.
"Di musim kemarau yang cuacanya cenderung panas dengan suasana kering dan berdebu, kasus-kasus infeksi saluran pernafasan atas biasanya meningkat," ujar dr Lukman Pura di Bandarlampung, Jumat.
Ia menyarankan untuk mencegah adanya penularan ISPA masyarakat dapat menggunakan masker sebagai pelindung diri dari debu serta penyakit menular lainnya.
"Kecenderungan meningkatnya kasus ISPA itu wajar, karena cuaca sedang berubah-ubah. Kalau kasus ini meningkat, saya sarankan meski kondisi tubuh sehat harus menggunakan masker. Penggunaan masker ini bukan bermaksud untuk menandakan kita terinfeksi penyakit, tetapi sebagai tameng perlindungan dari luar," katanya.
Dia mengatakan selain menggunakan masker saat berada di luar ruangan, terutama di daerah yang berdebu, untuk mencegah adanya penularan ISPA masyarakat pun diminta untuk tetap menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat serta buah-buahan.
"Semua harus menjaga kesehatan, sebab ini timbul karena alam, jadi kita yang harus mawas diri dengan mengonsumsi makanan sehat serta buah-buahan, sekaligus menerapkan pola hidup bersih untuk meningkatkan imunitas tubuh," tambahnya.
Menurut dia, untuk di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) saat ini belum ada laporan untuk kasus ISPA berat.
"Penyakit ini belum ada laporan kasus yang berat masuk ke kami. Sebab, kalau di RSUDAM biasanya untuk pasien yang dalam kondisi penyakitnya berat, sedangkan untuk melihat kondisi kecenderungan peningkatan kasus bisa dilihat di rumah sakit tipe C dan puskesmas pasti ada kecenderungan meningkat untuk kasus ISPA dan penyakit di musim kering ini," ucapnya.
Kasus ISPA di musim kemarau ini telah menjangkiti 860 masyarakat Bandarlampung selama periode Januari-September 2023.
Meski ada 860 orang terkena ISPA pada 2023, jumlah kasus penyakit pernapasan itu mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 1.984 kasus.
Penyebaran ISPA di Bandarlampung terjadi secara merata di 20 kecamatan, dengan faktor penyebab di antaranya akibat asap rokok, debu jalan dan lainnya.
Berita Terkait
IBI Lampung sebut pelatihan kompetensi berkala tingkatkan layanan kebidanan
Selasa, 5 November 2024 18:06 Wib
Pasangan Mirza-Jihan berselawat bersama ribuan warga Lampung Tengah
Selasa, 5 November 2024 17:12 Wib
BPS: Ekonomi Lampung triwulan III 2024 tumbuh 4,81 persen
Selasa, 5 November 2024 16:22 Wib
DJPb: Realisasi pendapatan negara APBN Lampung Rp8,1 triliun di triwulan III
Selasa, 5 November 2024 16:14 Wib
BBPOM Bandarlampung minta pelaku usaha patuhi standar keamanan pangan
Selasa, 5 November 2024 16:11 Wib
Dinkes Lampung Selatan tangani 1.910 penderita TBC
Selasa, 5 November 2024 16:08 Wib
Perpustakaan Lampung perbanyak acara untuk tingkatkan kunjungan pemustaka
Selasa, 5 November 2024 16:00 Wib
Dinkes Lampung Selatan intensifkan skrining untuk eliminasi TBC 2030
Selasa, 5 November 2024 15:52 Wib