Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengapresiasi usaha PT Ferron Par Pharmaceuticals sampai bisa mengekspor produknya ke Polandia dan berharap industri farmasi dalam negeri terus berinovasi untuk meningkatkan ekspor.
"Peluncuran ekspor perdana produk farmasi ke Polandia membuktikan bahwa PT Ferron Par Pharmaceuticals bisa meningkatkan kepercayaan pasar internasional dengan memproduksi produk dalam negeri yang terjamin keamanan, mutu, dan khasiatnya," kata Menteri Kesehatan (Menkes) dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Rabu.
"Besar harapan saya agar ke depannya industri farmasi PT Ferron Par Pharmaceuticals terus mengembangkan produk inovasi dan melakukan langkah-langkah terobosan untuk meningkatkan ekspor sesuai standar kualitas dan keamanan yang dipersyaratkan oleh pasar global," ia menambahkan.
PT Ferron Par Pharmaceuticals mengekspor Avamina SR, produk dengan zat aktif sama dengan produk Glucient SR yang telah diekspor oleh perusahaan itu ke Inggris Raya dan dan Belanda. Produk itu setara dengan Glumin XR yang dipasarkan di Indonesia.
Produk Glucient SR telah diekspor ke Inggris Raya sejak tahun 2011 dan berada di posisi kedua untuk obat dengan kandungan zat aktif Metformin Sustained Release di sana.
Menteri Kesehatan mengatakan bahwa menembus pasar Eropa bukan hal yang mudah bagi suatu produk farmasi. Produk farmasi harus dapat memenuhi standar Uni Eropa yang menerapkan standar kualitas dan keamanan produk yang sangat ketat.
"Kita patut mengapresiasi effort (usaha) yang telah dilakukan oleh PT Ferron Par Pharmaceuticals dalam menjaga keamanan, mutu, dan khasiat produk yang diproduksi sehingga dapat berdaya saing internasional sekaligus sukses menembus pasar Eropa," katanya, menambahkan bahwa ekspor itu membuktikan produk Indonesia memiliki daya saing yang tinggi di kancah internasional.
