Sekda Berharap Tanaman Bambu Jadi Hutan Produksi

id sutono dan bambu, diskusi ahir tahun, sekda provinsi lampung, sutono

Sekda Berharap Tanaman Bambu Jadi Hutan Produksi

Sekda Provinsi Lampung Sutono (pegang mic) pada Diskusi Akhir Tahun 2016 dengan tema "Menggugat Kawasan Konservasi untuk Sebesar Besarnya Kemakmuran Rakyat". di Hotel Whiz Prime Bandar Lampung, Rabu, (14/12/) (FOTO: ANTARA Lampung/Kominfo Provinsi La

...Bambu juga akan menjadi salah satu produk unggulan dari Lampung, kata Sutono...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Sutono berharap tanaman bambu memiliki blok tersendiri dalam kawasan taman hutan rakyat maupun di areal konservasi lainnya, sehingga dapat dijadikan hutan produksi.

"Bambu juga akan menjadi salah satu produk unggulan dari Lampung," katanya, pada pertemuan dengan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Lampung dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat pemerhati lingkungan, di Bandarlampung, Rabu (14/12).

Pada pertemuan bertema Menggugat Kawasan Konservasi untuk Sebesar-besarnya Kemakmuran Rakyat, Sutono menjelaskan bahwa pemerintah mulai meningkatkan perlindungan alam, pengawetan alam dan pemanfaatan alam.

Menurutnya, pemanfaatan dalam artian luas yakni pemanfaatan sumber genetiknya seperti tanaman bambu, sehingga dapat dimanfaatkan hasilnya.

"Contoh pemanfaatan lainnya seperti mangga hutan yang asam berubah menjadi manis. Saya ingat perkataan dosen saat kuliah bahwa suatu hari akan banyak pemanfaatan sumber genetik, dan suatu hari mangga akan menjadi produk utama bagi Indonesia," ujarnya.

Lampung, lanjutnya, saat ini terus berupaya menjaga kelestarian tanaman yang berada di hutan, seperti anggrek, rotan, tanaman hias, tanaman obat, palem dan lain-lain.

Terkait dengan potensi bambu itu, Hartono selaku pembina Mapala mengatakan bahwa bambu merupakan tanaman konservasi dan sumber daya lokal serta pengembangannya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

"Bambu memiliki potensi sebagai bahan konstruksi rumah, bahan kerajinan, sumber pangan, bahan baku industri, alat musik serta bahan serat pembuatan pulp dan kertas kain dengan kualitas tinggi serta masih banyak lainnya. Saat ini, di Indonesia masih sedikit pemerintah yang memperhatikan bambu, hanya daerah seperti Bandung, Yogyakarta, dan Bali," ujar dosen Fisip Unila itu pula.

Menurutnya, dengan mengingat potensi, manfaat dan sifat kelebihan bambu yang menonjol, maka pengembangan budi daya dan industri bambu ke depan akan menjadi strategis dan perlu terus didorong.

Timbul Batubara dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) menambahkan bahwa TNBBS merupakan situs warisan alam dunia.

"Warisan ini harus benar-benar dijaga oleh kita semua, dan. konservasi untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat merupakan tantangan besar bagi kita semua serta bagaimana kita untuk mewujudkannya," ujarnya.

Menurutnya, dalam melakukan pemanfaatan alam, TNBBS telah memanfaatkan air sebagai energi listrik, pemanfaatan damar mata kucing dan juga ekowisata.

Timbul menambahkan bahwa TNBBS dapat dimanfaatkan alamnya seperti untuk praktik mahasiswa maupun bagi masyarakat sekitar dan tempat untuk melepasliarkan hewan di sana agar menghindari kepunahan.(ANt)