DPRD Bandarlampung gelar doa bersama untuk Panshor

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - DPRD Kota Bandarlampung menggelar doa bersama untuk Muhammad Panshor anggota legislatif kota ini yang dipastikan meninggal serta jasadnya telah ditemukan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Provinsi Sumatera Selatan.

"Kegiatan ini memang sengaja kami buat untuk mengirim doa kepada beliau almarhum, dan kami pun telah meminta izin dengan keluarganya sebelum menggelar kegiatan ini," kata Ketua DPRD setempat, Wiyadi, di Bandarlampung, Selasa.

Doa bersama itu diikuti ratusan pegawai dan anggota DPRD Bandarlampung yang digelar di ruang lobi kantor DPRD setempat, dengan memasang karpet serta memajang foto M Panshor.

"Sebelum kami menggelar doa bersama pembacaan Surat Yasin, kami juga sudah minta izin dari pihak keluarga, dan mereka saat ini sedang mengurus jenazah almarhum di Palembang, Sumsel," kata dia pula.

Berkaitan dengan pemakaman M Panshor, menurutnya yang bersangkutan akan dimakamkan di Kabupaten Ogan Kemiring Ulu (OKU) Timur, Sumsel.

"Kami belum mendapatkan informasi lebih lanjut, tapi kemungkinan besar akan dimakamkan di kampung halamannya yakni Martapura, OKU Timur," katanya.

Pihaknya tidak bisa mengirimkan karangan bunga di kediaman M Panshor yang merupakan anggota DPRD dari PDI Perjuangan di Kampung Sawah Lama Kecamatan Tanjungkarang Timur, karena ditolak oleh pihak keluarga.

Hal senada disampaikan Ketua Fraksi NasDem DPRD Bandarlampung Budi Kurniawan yang menyatakan fraksinya juga mengirim karangan bunga ke rumah kediaman Panshor, namun ditolak oleh pihak keluarga.

"Sudah kirim karangan bunga, namun ditolak," kata dia lagi.

Ia mengatakan, almarhun M Panshor merupakan sosok yang baik, ramah, dan penuh integritas dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.

"Almarhum M Panshor merupakan sosok yang humoris dan ramah dalam bergaul dan menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat," katanya.

Sekretaris Komisi III DPRD Bandarlampung Muchlas E Bastari mengatakan M Panshor adalah wakil rakyat yang kesehariannya aktif menghadiri rapat dan agenda kunjungan kerja Komisi III DPRD Bandarlampung.

"Aktif setiap hearing, begitu pun ketika melakukan peninjauan ke lapangan dan tugas-tugas lainnya seperti pembahasan peraturan daerah," kata dia.

Ia melanjutkan, Panshor dikenal dengan gaya bicaranya yang khas, selalu menyelipkan akhiran `geh` di setiap akhir kalimatnya. Panshor juga tergolong sosok yang agamis dan dikenal tidak memiliki musuh.

"Saya ingat pesan beliau, di DPRD ini kita harus membangun persaudaraan dan mencari teman," katanya pula.

M Panshor dipastikan meninggal dunia, menyusul jasad yang telah ditemukan di OKU Timur dalam kondisi termutilasi dengan kondisi mengenaskan kemudian diketahui berdasarkan hasil tes DNA di Labfor Mabes Polri.(Ant)