Pemprov Lampung dorong penggunaan teknologi tepat guna di sektor pertanian

id Pertanian Lampung, teknologi tepat guna, teknologi pertanian

Pemprov Lampung dorong penggunaan teknologi tepat guna di sektor pertanian

Ilustrasi- Petani di Lampung tengah menanam padi di sawah. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus mendorong penggunaan teknologi tepat guna di sektor pertanian guna meningkatkan produksi pertanian di daerahnya.

"Pertanian Lampung ini diharapkan meningkat salah satunya kita dorong penggunaan teknologi tepat guna di pedesaan," ujar Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi di Bandarlampung, Selasa.

Ia mengatakan dorongan perluasan penggunaan teknologi tepat guna di pedesaan dilakukan untuk meningkatkan produksi pertanian di Lampung.

"Penggunaan teknologi tepat guna di desa akan jadi prioritas utama untuk mengembangkan pertanian, bersamaan dengan jalannya kartu petani," ucapnya.

Menurutnya, sektor pertanian di Lampung menjadi salah satu sektor penunjang pertumbuhan ekonomi dengan nilai tukar petani pada November 2021 meningkat menjadi 105,25 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya 94,73.

"Tingkat produksi padi Lampung pada tahun ini sebesar 5 ton per hektar per tahun, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 4,8 ton per hektar per tahun, jadi ini perlu dijaga," katanya.

Dia melanjutkan, dengan teknologi tepat guna dalam pengelolaan pertanian maka akan meningkatkan kontribusi pertanian bagi ekonomi di Lampung.

"Ditargetkan pula pada 2024 akan berkembang kawasan sentra perbenihan padi inbrida yang terbagi dalam tiga kawasan perbenihan dengan luas 3.000 hektare," ujarnya.

Diketahui Lampung sebagai salah satu daerah penghasil produk pertanian pada triwulan II 2021 pertumbuhan ekonominya di topang oleh sektor pertanian, perikanan dan kehutanan yang tumbuh positif sebesar 0,31 persen meningkat dibanding triwulan I 2021 yang minus 1,73 persen.

Dan dalam dua tahun terakhir produksi padi Lampung berjumlah pada 2.164.089 ton gabah kering giling di tahun 2019, sedangkan pada tahun 2020 telah berproduksi 2.650.290 ton gabah kering giling, serta telah memproyeksikan pula peningkatan indeks pertanaman (IP) padi dari sebelumnya 200 dapat menjadi 300 dalam satu kali tanam.

Sedangkan untuk komoditas kopi dengan luas area lahan kopi mencapai 156.918 hektare, dengan jumlah petani sekitar 142.511 orang. Lampung juga telah memproyeksikan pada tahun 2022 mendatang produksi panen kopi Lampung dapat meningkat 94.877 ton, sehingga total produksi bisa mencapai 200.000 ton.